Baubau (Antara) - Wali Kota Baubau AS Tamrin mengatakan, untuk lebih memajukan sektor pariwisata daerah itu harus didukung sarana dan prasarana infrastuktur, sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Sesuai visi misi Pemkot Baubau bahwa rencana induk pengembangan pariwisata dan budaya harus memiliki sumber daya manusia dan pelayanan yang baik, sehingga pengelolaannya diharapkan lebih profesional," ujarnya usai meninjau stand satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada Festival Pantai Pulau Makasar (FPPM) Baubau, Minggu.
Kata dia, sarana prasarana infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan harus ditingkatkan karena pengunjung yang datang ke daerah itu tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisata mancanegara, sehingga itu harus disempurnakan.
"Sarana prasarana infrastruktur seperti hotel dan 'home stay' ke depan juga akan diusahakan untuk diadakan, karena kita berbicara pariwisata dan budaya tanpa didukung itu, maka semua sulit untuk dilakukan," katanya.
Oleh karena itu,langkah-langkah sinkronisasi program dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi diharapkan terus memberikan dukungan,sehingga kegiatan pariwisata FPPM tersebut kedepan lebih semarak.
"Ke depan kegiatan FPPM ini harus lebih disempurnakan lagi karena ketika kegiatan iven nasional ini sudah lebih bagus, maka dengan sendirinya akan mengarah iven internasional, walaupun syarat-syaratnya tidak mudah," katanya.
Kegiatan FPPM yang dilaksanakan 20-21 Agustus 2016 dilakukan lomba seperti sepak takraw, tarik tambang, panjat pinang, dan main ase (permainan tradisional rakyta), dan kegiatan bakar-bakar ikan massal.
"Sesuai visi misi Pemkot Baubau bahwa rencana induk pengembangan pariwisata dan budaya harus memiliki sumber daya manusia dan pelayanan yang baik, sehingga pengelolaannya diharapkan lebih profesional," ujarnya usai meninjau stand satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada Festival Pantai Pulau Makasar (FPPM) Baubau, Minggu.
Kata dia, sarana prasarana infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan harus ditingkatkan karena pengunjung yang datang ke daerah itu tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisata mancanegara, sehingga itu harus disempurnakan.
"Sarana prasarana infrastruktur seperti hotel dan 'home stay' ke depan juga akan diusahakan untuk diadakan, karena kita berbicara pariwisata dan budaya tanpa didukung itu, maka semua sulit untuk dilakukan," katanya.
Oleh karena itu,langkah-langkah sinkronisasi program dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi diharapkan terus memberikan dukungan,sehingga kegiatan pariwisata FPPM tersebut kedepan lebih semarak.
"Ke depan kegiatan FPPM ini harus lebih disempurnakan lagi karena ketika kegiatan iven nasional ini sudah lebih bagus, maka dengan sendirinya akan mengarah iven internasional, walaupun syarat-syaratnya tidak mudah," katanya.
Kegiatan FPPM yang dilaksanakan 20-21 Agustus 2016 dilakukan lomba seperti sepak takraw, tarik tambang, panjat pinang, dan main ase (permainan tradisional rakyta), dan kegiatan bakar-bakar ikan massal.