Rumbia (Antara News) - Bupati Bombana Tafdil atas nama pemerintah dan pribadi menyampaikan permohonan maaf sekaligus pamitan kepada seluruh warga Bombana karena akan mengakhirI masa jabatanya pada pertengahan Agustus 2016.

"Bila selama lima tahun kepemimpinan saya bersama wakil saya Hj Masyura terjadi hal-hal yang kurang berkenang, maka melalui kesempatan di hari Idul Fitri 1437 hijriah ini, kami mohon maaf," ujarnya, saat mengawali sambutana sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri yang dipusatkan di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks pelataran MTQ di Rumbia, , Rabu.

Hadir pada sholat itu diantaranya Ketua DPRD Bombana, Andi Firman, Kapolres Bombana AKBP Hery Susanto, Sekda Bombana Burhanuddin HS Noy dan Khotib DR.Arifuddin L, SHi,M.Pd dan Imam Arfani M.Pd dan sejumlah pejabat SKPD, tokoh masyarakat dan warga perantauan Bombana serta ribuan ummat Islam di daerah itu.

Menurut bupati Bombana, masa kepemimpinanya yang sisa 49 hari lagi, tentu sudah banyak perubahan yang dinilai signifikan di daerah, namun disana-sini tentu masih banyak kekurangan dan belum terselesaikan. "Olehnya itu, dengan ucapan `Bismillah`, bila memang masyarakat memberi kesempatan kepada saya untuk memimpin periode berikutnya, maka saya akan maju kembali," ujaranya.

Menurut Politisi Partai Amanat Nasional itu, selama ini program sarana dan prasarana yang sering menjadi salah satu permasalahan warga adalah terkait penerangan listrik yang dulunya hampir setiap saat mengalami pemadaman bergilir akibat krisis daya pembangkit.

"Syukur Alhamdulillah, mulai tahun 2016 ini krisis listrk sudah mulai teratasi, sebab tahun ini pemerintah dalam hal ini PLN sudah membangunan mesin PLTD dengan daya 5,6 MW yang sedikit lagi akan diresmikan di Laeya Kecamatan Rumbia Selatan," katanya.

DR Arifuddin dalam khotbahnya mengatakan beruntunglah bagi ummat Islam yang hingga saat ini masih ada orang tuanya dalam merayakan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya.

lehnya itu, ia mengajak untuk menyampaikan permohonan maaf dan ampun kepada kedua orang tua, untuk diberi kekuatan dan keselamatan.

Sementara bagi orang yang sudah ditinggal orang tua (anak yatim piatu-red), maka memberi doa dan ampunan kepada Tuhan Allah SWT, agar di dalam kuburnya selalu dilapangkan.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024