Kendari (Antara News) - Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari sebagai pusat industri perikanan terpadu di Kawasan Timur Indonesia kini menghimpun sedikitnya 27 industri pengolahan ikan dan industri penunjang lainnya.
Kepala Bidang Tata Kelola dan Pelayanan Usaha PPS Kendari, Budi Utomo di Kendari, Rabu mengatakan dari 27 perusahaan yang tergabung dalam kawasan PPS terpadu di Kecamatan Abeli itu, sebanyak 12 perusahaan industri pengolahan ikan dan 15 perusahaan industri penunjang.
"PPS sebagai fasilitator pemerintah terus mendorong peningkatan investasi, dan total investasi hingga tahun 2014 dari seluruh perusahaan itu mencapai angka Rp407 miliar lebih. Angka ini naik sebesar 7,4 persen di banding tahun sebelumnya," ujarnya.
Budi menambahkan, dari jumlah investasi tersebut sebanyak Rp73,20 miliar investasi pemerintah dan Rp334,770 miliar bersumber dari investasi pihak swasta.
Ia menyebutkan, dari 12 perusahaan industri pengolahan ikan diantaranya PT.Biota Indo Persada dengan bidang usaha cold storage pengolahan pabrik es dengan investasi sekitar Rp16 miliar, PT.Yanagi Histalaraya investasi Rp8,4 miliar.
PT Kelola Mina Laut investasi Rp11 miliar dan CV.Ome Trading Coy bergerak pada usaha pengasapan ikan dengan investasi Rp3 miliar.
Kemudian PT.Abadi Makmur Ocean (penampung dan pengolahan) dengan investasi Rp3,5 miliar, PT Jaya Antero Bahari (cold storage, prosesing bengkel dan gudang) dengan investasi Rp78 miliar yang saat ini masih dalam tahap membangun.
PT.Tiara Deli Samudra (pengolahan dan cold storage) dengan investasi senilai Rp10,9 miliar.
Sedangkan perusahaan industri penunjang yang ada di PPS diantaranya PTPLN PJB-II membangun unit pembangkit tenaga diesel dengan investasi Rp64,430 miliar, PT Sultratuna Mitra Lestari (pabrik es balok) dengan investasi Rp14,8 miliar, PT Sultratuna Samudra pengolahan cold storage dan pabrik es dengan investasi Rp14,585 miliar.
Selain itu, PT Cilacap Samudra Fishing Industri bergerak pada pengolahan ikan dan cold storage dengan investasi mencapai Rp15 miliar dan PT Sartomo Sakti bergerak pada penangkapan pengolahan, pembekuan dan cold storage dengan investasi Rp14,505 miliar.
PPS Kendari yang dibangun sejak 30 tahun lalu itu lanjut Budi Utomo, dengan visi terwujudnya PPS sebagai sentra produksi perikanan terbesar 2015, diharapkan mampu memciptakan kawasan andalan yang strategis, produktif dan cepat tumbuh sebagai sentra produksi perikanan terpadu.
Kepala Bidang Tata Kelola dan Pelayanan Usaha PPS Kendari, Budi Utomo di Kendari, Rabu mengatakan dari 27 perusahaan yang tergabung dalam kawasan PPS terpadu di Kecamatan Abeli itu, sebanyak 12 perusahaan industri pengolahan ikan dan 15 perusahaan industri penunjang.
"PPS sebagai fasilitator pemerintah terus mendorong peningkatan investasi, dan total investasi hingga tahun 2014 dari seluruh perusahaan itu mencapai angka Rp407 miliar lebih. Angka ini naik sebesar 7,4 persen di banding tahun sebelumnya," ujarnya.
Budi menambahkan, dari jumlah investasi tersebut sebanyak Rp73,20 miliar investasi pemerintah dan Rp334,770 miliar bersumber dari investasi pihak swasta.
Ia menyebutkan, dari 12 perusahaan industri pengolahan ikan diantaranya PT.Biota Indo Persada dengan bidang usaha cold storage pengolahan pabrik es dengan investasi sekitar Rp16 miliar, PT.Yanagi Histalaraya investasi Rp8,4 miliar.
PT Kelola Mina Laut investasi Rp11 miliar dan CV.Ome Trading Coy bergerak pada usaha pengasapan ikan dengan investasi Rp3 miliar.
Kemudian PT.Abadi Makmur Ocean (penampung dan pengolahan) dengan investasi Rp3,5 miliar, PT Jaya Antero Bahari (cold storage, prosesing bengkel dan gudang) dengan investasi Rp78 miliar yang saat ini masih dalam tahap membangun.
PT.Tiara Deli Samudra (pengolahan dan cold storage) dengan investasi senilai Rp10,9 miliar.
Sedangkan perusahaan industri penunjang yang ada di PPS diantaranya PTPLN PJB-II membangun unit pembangkit tenaga diesel dengan investasi Rp64,430 miliar, PT Sultratuna Mitra Lestari (pabrik es balok) dengan investasi Rp14,8 miliar, PT Sultratuna Samudra pengolahan cold storage dan pabrik es dengan investasi Rp14,585 miliar.
Selain itu, PT Cilacap Samudra Fishing Industri bergerak pada pengolahan ikan dan cold storage dengan investasi mencapai Rp15 miliar dan PT Sartomo Sakti bergerak pada penangkapan pengolahan, pembekuan dan cold storage dengan investasi Rp14,505 miliar.
PPS Kendari yang dibangun sejak 30 tahun lalu itu lanjut Budi Utomo, dengan visi terwujudnya PPS sebagai sentra produksi perikanan terbesar 2015, diharapkan mampu memciptakan kawasan andalan yang strategis, produktif dan cepat tumbuh sebagai sentra produksi perikanan terpadu.