Jakarta (Antara News) - Sebanyak 30 pimpinan bank sentral dari berbagai negara siap menjaga kelancaran dan kestabilan pasar keuangan global setelah hengkangnya Inggris dari kelompok Uni Eropa (Britain Exit/Brexit).

         Para gubernur bank sentral itu telah melakukan pertemuan ekonomi global (Global Economic Meeting), di Basel, Swiss, yang merupakan rangkaian pertemuan tahunan Bank for International Settlement (BIS), sebuah organisasi keuangan yang beranggotakan negara-negara penyumbang 95 persen PDB dunia.

         Gubernur BI Agus Martowardojo dalam pernyataan diterima di Jakarta, Senin, mengatakan para pimpinan bank sentral di Basel, membahas mengenai dampak hasil referendum Inggris terhadap perekonomian, termasuk dukungan terhadap langkah-langkah antisipatif yang telah disiapkan oleh Bank Sentral Inggris (Bank of England).

         "Para gubernur bank sentral juga menyatakan komitmen untuk senantiasa memonitor perkembangan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan," tuturnya.

         Agus menuturkan pertemuan itu juga mempererat kerja sama antarbank sentral untuk memastikan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan tetap terjaga.

         BI juga akan terus mencermati potensi risiko yang mungkin muncul terhadap perekonomian Indonesia dan telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif yang diperlukan.

         "Selain itu, Bank Indonesia juga terus mempererat kerjasama dengan Pemerintah, OJK, dan LPS, maupun dengan otoritas bank sentral negara lain untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional," demikian BI.

Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024