Baubau (Antara News) - Pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), memperkirakan arus penumpang mudik lebaran tahun 2016 melalui jalur transportasi Pelabuhan "Murhum" Kota Baubau meningkat sekitar 115.000 orang atau naik lima persen dari tahun sebelumnya sekitar 110.000 orang.

"Pemicu kenaikan arus penumpang tahun ini karena lebaran tahun ini bersamaan dengan waktu liburan yang cukup lama," ujar Kepala Kantor UPP Kelas I Baubau, Marlent Manurung.

Menurut Marlent, penumpang angkutan lebaran melalui Pelabuhan Murhum tahun ini diperkirakan sebagian besar berasal dari luar Provinsi Sultra, khususnya Indonesia bagian timur seperti Sorong, jayapura, Ambon hingga Jakarta dan Surabaya.

"Arus penumpang dalam provinsi Sultra seperti Kabupaten Wakatobi, Muna, Kota Kendari dan daerah lain sekitarnya relatif sedikit, katanya.

Ia juga mengatakan, jumlah armada kapal yang akan beroperasi melayani penumpang arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini sebanyak 57 unit kapal yang melayani angkutan lebaran baik antarpulau dalam wilayah Provinsi Sultra maupun antarprovinsi lain di nusantara.

"Perkiraan kenaikan penumpang lima persen itu masih jauh dibanding kapasitas jumlah kapal tersebut yang bisa memuat sekitar 823 ribu penumpang. Hanya masalahnya kalau penumpang yang berangkat bersamaan, sehingga kapal terbatas, tapi kalau kondisi normal bisa teratasi," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya bersama instansi terkait telah siap melayani angkutan lebaran dengan mendirikan posko terpadu yang beroperasi mulai 18 Juni hingga 24 Juli 2016 seperti Pemkot Baubau, PT Pelni, PT ASDP, Polres Baubau, Dinas Kesehatan dan perusahaan kapal swasta.

Ia juga mengimbau para penumpang agar memikirkan kondisi cuaca dengan menyiapkan kondisi fisik, kalau pun bersamaan cuaca ekstrim para penumpang yang hendak bepergian tidak memaksakan diri.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya minta penumpang agar membeli tiket jauh-jauh hari sebelum pemberangkatan kapal.
"Penumpang sebaiknya membeli tiket jauh hari, jangan bersamaan kapal mau berangkat baru membeli tiket karena akan menciptakan masalah baru bagi penumpang, begitu juga jangan membeli tiket melalui calo karena," ujarnya.

Ia mengharapkan para pengantar dan penjemput penumpang tidak memaksa masuk area terminal pelabuhan karena kapasitas terminal itu sekitar 400 orang. "Kita menghindari pengantar masuk area terminal karen bisa berdesakan yang pada akhirnya menciptakan masalah baru dan tidak nyaman karena bisa saja memberikan peluang tindak kejahatan seperti pencopetan," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024