Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo meminta Komjen Pol Tito Karnavian yang saat ini menjadi calon Kepala Kepolisian Negera Republik Indonesia dapat memperbaiki kualitas penegakan hukum.

        "Saya berharap Komjen Pol Tito dapat tingkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat dan memperbaiki kualitas penegakan hukum," kata Kepala Negara usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola-Sudarto di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

        Presiden menyebutkan tiga jenis pidana yang perlu mendapatkan atensi yakni narkoba, terorisme, dan korupsi. "Saya yakin beliau punya kemampuan, cerdas dan punya kompetensi yang baik," katanya.

        Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap DPR dapat segera memproses Tito sebagai calon Kapolri.

        Dia mengatakan proses pencalonan Tito sudah sesuai dengan UU Nomor 22 tahun tentang Polri dan telah mendengar masukan dari Komisi Kepolisian Nasional, Polri dan masyarakat.


         Sementara itu calon Kapolri Komjen Tito Karnavian mengatakan Presiden Joko Widodo meminta untuk melanjutkan reformasi Kepolisian bila menjabat sebagai Kapolri.

        "Tidak bisa saya sampaikan semua, namun nanti, utamanya reformasi Polri," kata Tito di gedung DPR RI Jakarta, Kamis sebelum menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI dalam kapasitasnya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

        Tito Karnavian menyatakan akan mendorong profesionalitas Polri jika mengemban tugas sebagai pimpinan institusi tersebut.

        Ia menjelaskan dalam pelaksanaan tugasnya nanti sebagai pimpinan Polri ada tiga hal utama yang akan menjadi perhatiannya. "Profesionalisme dalam layanan umum, dalam penegakan hukum, profesional penanganan gangguan kamtibmas," katanya.

        Tito mengatakan mendapat pemberitahuan mengenai keputusan Presiden untuk mengajukan namanya sebagai calon kepala kepolisian RI pada Rabu lalu baik melalui Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung.

        Sebelumnya, ia mengatakan juga diminta pendapatnya mengenai calon Kapolri dan sempat memberikan masukan calon kapolri berasal dari angkatan di atasnya. "Namun kemudian saya diberitahu mengenai keputusannya dan itu berasal dari pimpinan, sebagai prajurit saya tidak boleh menolak perintah," katanya.

        Komjen Tito Karnavian merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1987.

        Sebelumnya Tito pernah menjabat sebagai Komandan Densus 88, Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya sebelum kemudian menjadi Kepala BNPT.

        Tito saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT).  Sebelumnya  dia pernah menjabat Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.    

        Alumni terbaik Akademi Kepolisian 1977 ini akan menggantikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 31 Juli 2016.

        Tito yang belasan tahun berpengalaman dalam pemberantasan terorisme juga memiliki gelar akademik doktor dari Universitas Teknologi Nanyang di Singapura dan master dari Universitas Exeter di Inggris.

Pewarta : Santoso
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024