Ternate (Antara News) - Maskapai penerbangan Citilink memprogramkan penerbangan internasional ke Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) untuk mendukung pengembangan kabupaten di perbatasan yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah pariwisata utama di Indonesia.

        Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Malut Burhan Mansyur di Ternate, Selasa, mengatakan manajemen Citilink telah menanandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Pulau Morotai mengenai program pembukaan penerbangan dari luar negeri ke daerah bekas basis Sukutu pada Perang Dunia II itu.

        Citilink rencananya akan membuka rute penerbangan Tiongkok-Morotai atau Tiongkok-Manado-Morotai, namun kepastian kapan penerbangan itu direalisasikan masih menunggu pembenahan Bandara Leo Wattimena di Morotai sesuai yang diinginkan pihak Citilink.

        Ia mengatakan Bandara Leo Wattimena sebenarnya memenuhi syarat untuk melayani penerbangan internasional, terutama dari segi landas pacu, namun masih perlu pembenahan di beberapa bagian, seperti terminal penumpang untuk memberi kenyamanan kepada penumpang yang datang maupun yang berangkat.

        Penetapan Morotai sebagai salah satu dari sepuluh daerah pariwisata di Indonesia yang akan mendapat prioritas pengembangannya diharapkan pembenahan di Bandara Leo Wattimena tersebut dapat secepatnya dilakukan, karena pendanaannya sepenuhnya akan dialokasikan melalui APBN.

        Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malut Anwar Husen mengatakan jika sudah ada penerbangan internasional di Morotai maka akan dipastikan akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten yang terletak di bibir Pasifik itu.

        Wisatawan mancanegara selama ini kurang tertarik berkunjung ke Morotai karena akses transportasi udara dari dan ke daerah itu sangat terbatas, bahkan khusus untuk penerbangan dalam negeri. Jika ingin ke Morotai mereka harus melalui Manado atau Ternate.

        Ia menambahkan Morotai memiliki kekayaan pariwisata, terutama wisata peninggalan Perang Dunia II dan wisata bahari, bahkan untuk wisata bahari berupa pantai pasir putih yang indah dan panorama bawah laut. Juga ada untuk kegiatan wisata berselancar.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024