Kendari (Antara News) - Proses pembangunan Jembatan Bahteramas di Teluk Kendari, hingga kini sudah dimatangkan, hanya saja sejumlah ranjau aktif sisa zaman penjajahan yang masih tertimbun di dasar teluk sehingga menjadi kendala utama pemasangan tiang pancang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sultra La Ode Muhammad Saidin di Kendari, Senin mengungkapkan, Mabes TNI Angkatan Laut (AL) sudah menyatakan siap meledakkan sejumlah bom aktif di dasar teluk, tinggal menunggu waktu pelaksanaanya.

"Sebelum dilakukan peledakkan, seluruh aktivitas warga di sekitar jembatan termasuk kapal-kapal, harus dikosongkan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Makanya pihak pelaksana proyek belum melakukan karena masalah ranjau aktif itu," ujaranya.

Lebih lanjut Muhammad Saidin, meski beberapa bom aktif tersebut, sudah tertimbun lumpur sekitar 20 meter lebih, namun daya ledaknya masih diperkirakan kuat, karena bentuk bendanya berukuran besar.

Hasil investigasi yang dilakukan Mabes TNI Angkatan Laut (AL) beberapa waktu lalu, ditemukan sedikitnya ada 16 titik benda asing, yang diduga bom aktif.

Memasuki enam bulan proses pembangunannya, pihak kontraktor belum berani memasang tiang pancang utama di bagian tengah jembatan.

Pembangunan Jembatan teluk Kendari yang memiliki panjang kurang lebih 1.360 meter, ditarget rampung hingga 2018 mendatang dengan anggaran melalui APBN sebesar Rp750 miliar selama tiga tahun berturut-turut.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024