Baubau (Antara News) - Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Komunikasi Informasi Perpustakaan dan Pengolahan Data daerah itu, Sabtu, menggelar sarasehan tentang kebangkitan nasional dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan karakter bagi generasi muda.
Kegiatan sarasehan yang bertema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Momentum Bagi Generasi Muda Menumbuhkan Karakter" itu menampilkan narasumber Wali Kota Baubau AS Tamrin, Guru Besar Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau Prof Asmiddin, mantan Rektor Unidayan La Ode Muhammad Arsal, dan Kepala Badan Komunikasi Informasi Perpustakaan Arsip dan Pengolahan Data Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi.
Wali Kota Baubau AS Tamrin mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional dapat dijadikan momentum bagi generasi muda untuk mengukir prestasi serta terus menghargai jasa para pendiri bangsa dan daerah. "Saya berharap nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai kebersamaan yang tulus yang dipelopori para pendahulu kita dapat dijadikan renungan dan evaluasi sejauh mana semangat nasionalisme itu," ujar Tamrin.
Ia juga mengatakan, makna yang diangkat dalam sarasehan tersebut dapat terimplementasi dalam setiap perilaku generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa karena pemuda merupakan penentu eksistensi bangsa di masa yang akan datang.
"Saya juga berharap masyarakat terutama generasi muda untuk lebih memahami dan mengetahui karakter masyarakat terutama masyarakat Buton serta menghargai jasa para pendiri daerah ini, sehingga kita dapat lebih manusiawi sesuai karakter budaya bangsa yang bersahaja," katanya.
Di samping itu,lanjut Tamrin, pihaknya juga sangat menyadari bahwa Kota Baubau dengan dinamika pembangunan yang begitu tinggi saat ini sangat berdampak terhadap keinginan orang untuk datang ke kota yang memiliki objek sejarah benteng terluas di dunia itu.
Apalagi, kata Tamrin, Kota Baubau yang dihuni oleh berbagai etnis, suku dan agama merupakan potensi sebuah kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia apabila dikelola dengan baik, namun bila tidak dipelihara akan berakibat pada perpecahan.
"Kita bersyukur bahwa selama ini kita telah memiliki nilai-nilai budaya yang terbukti mencegah kita dari perpecahan seperti `pobinci-binciki kuli, pomae maeka, poangka angkatau, pomamasiaka," ujarnya.
Tamrin juga mengapresiasi atas inisiatif Badan Kominfo Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Baubau yang menyelenggarakan sarasehan tersebut dengan menghadirkan para pelajar, mahasiswa, insan pers, organisasi pemuda serta kelompok informasi masyarakat yang ada did aerah itu.
Sementara Kepala Badan Komunikasi Informasi Perpustakaan Arsip dan Pengolahan Data Kota Baubau Idrus Taufiq Saidi mengatakan, kegiatan rangkaian Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda yang merupakan sebagai penerus bangsa.
"Makna kebangkitan nasional ini bagi generasi muda harus menghargai perjuangan pendahulu dengan cara berlomba-lomba mencapai pendidikan yang gemilang agar dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia, serta mengembangkan `skill` supaya mampu bersaing, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin," ujarnya.
Menurut Idrus, di era ini karakter generasi muda dengan bahasa `gaul` seakan mulai mengikis karakter para pendahulu bangsa yang lebih memanfaatkan waktu mengembangkan skill dan kemampuan serta memiliki sikap mandiri.
"Dalam kehidupan sehari-hari makna kebangkitan juga dapat dilakukan dengan cara mengingatkan saudara kita yang berprilaku buruk atau mengucapkan kalimat yang tidak pantas, sehingga kebangkitan kepada diri sendiri itu akan bermakna," katanya.
Usai kegiatan dialog yang dihadiri kalangan pelajar, mahasiswa, insan pers, serta organisasi kemasyarakatan itu dilanjutkan dengan kegiatan lomba bercerita bagi siswa tingkat Sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. "Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan kecintaan terhadap budaya lokal dalam upaya membangun karakter, kecerdasan, dan inovasi serta kompetitif bangsa," ujar Idrus.
Kegiatan sarasehan yang bertema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Momentum Bagi Generasi Muda Menumbuhkan Karakter" itu menampilkan narasumber Wali Kota Baubau AS Tamrin, Guru Besar Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau Prof Asmiddin, mantan Rektor Unidayan La Ode Muhammad Arsal, dan Kepala Badan Komunikasi Informasi Perpustakaan Arsip dan Pengolahan Data Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi.
Wali Kota Baubau AS Tamrin mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional dapat dijadikan momentum bagi generasi muda untuk mengukir prestasi serta terus menghargai jasa para pendiri bangsa dan daerah. "Saya berharap nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai kebersamaan yang tulus yang dipelopori para pendahulu kita dapat dijadikan renungan dan evaluasi sejauh mana semangat nasionalisme itu," ujar Tamrin.
Ia juga mengatakan, makna yang diangkat dalam sarasehan tersebut dapat terimplementasi dalam setiap perilaku generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa karena pemuda merupakan penentu eksistensi bangsa di masa yang akan datang.
"Saya juga berharap masyarakat terutama generasi muda untuk lebih memahami dan mengetahui karakter masyarakat terutama masyarakat Buton serta menghargai jasa para pendiri daerah ini, sehingga kita dapat lebih manusiawi sesuai karakter budaya bangsa yang bersahaja," katanya.
Di samping itu,lanjut Tamrin, pihaknya juga sangat menyadari bahwa Kota Baubau dengan dinamika pembangunan yang begitu tinggi saat ini sangat berdampak terhadap keinginan orang untuk datang ke kota yang memiliki objek sejarah benteng terluas di dunia itu.
Apalagi, kata Tamrin, Kota Baubau yang dihuni oleh berbagai etnis, suku dan agama merupakan potensi sebuah kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia apabila dikelola dengan baik, namun bila tidak dipelihara akan berakibat pada perpecahan.
"Kita bersyukur bahwa selama ini kita telah memiliki nilai-nilai budaya yang terbukti mencegah kita dari perpecahan seperti `pobinci-binciki kuli, pomae maeka, poangka angkatau, pomamasiaka," ujarnya.
Tamrin juga mengapresiasi atas inisiatif Badan Kominfo Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Baubau yang menyelenggarakan sarasehan tersebut dengan menghadirkan para pelajar, mahasiswa, insan pers, organisasi pemuda serta kelompok informasi masyarakat yang ada did aerah itu.
Sementara Kepala Badan Komunikasi Informasi Perpustakaan Arsip dan Pengolahan Data Kota Baubau Idrus Taufiq Saidi mengatakan, kegiatan rangkaian Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda yang merupakan sebagai penerus bangsa.
"Makna kebangkitan nasional ini bagi generasi muda harus menghargai perjuangan pendahulu dengan cara berlomba-lomba mencapai pendidikan yang gemilang agar dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia, serta mengembangkan `skill` supaya mampu bersaing, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin," ujarnya.
Menurut Idrus, di era ini karakter generasi muda dengan bahasa `gaul` seakan mulai mengikis karakter para pendahulu bangsa yang lebih memanfaatkan waktu mengembangkan skill dan kemampuan serta memiliki sikap mandiri.
"Dalam kehidupan sehari-hari makna kebangkitan juga dapat dilakukan dengan cara mengingatkan saudara kita yang berprilaku buruk atau mengucapkan kalimat yang tidak pantas, sehingga kebangkitan kepada diri sendiri itu akan bermakna," katanya.
Usai kegiatan dialog yang dihadiri kalangan pelajar, mahasiswa, insan pers, serta organisasi kemasyarakatan itu dilanjutkan dengan kegiatan lomba bercerita bagi siswa tingkat Sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. "Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan kecintaan terhadap budaya lokal dalam upaya membangun karakter, kecerdasan, dan inovasi serta kompetitif bangsa," ujar Idrus.