Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memberikan motivasi kepada unit usaha koperasi di daerah itu agar bisa lebih mengembangkan bidang ekonomi kreatif.
"Salah satu upaya yang kami jalankan adalah melakukan penilaian terhadap koperasi berprestasi di daerah ini, sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada pengurus agar terus semangat berkarya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Andi Pili, di Kendari, Minggu.
Ia mengatakan, terhadap koperasi berprestasi akan diberikan bantuan pengmebangkan usaha, tidak hanya dari APBN jaga bisa dari APBD pada program yang berbeda.
"Dengan demikian, pelaku koperasi akan terdorong untuk terus berkarya menghasilkan produk-produk usaha yang berkualitas dan dibutuhkan oleh pasar," katanya.
Sementara koperasi yang kurang aktif kata dia, diberi batas waktu melakukan pembenahan internal kepengurusan, jika tidak diindahkan maka akan dicabut izinnya.
Disebutkan, beberapa aspek yang akan menjadi indikator dalam penilaian koperasi, diantaranya aspek organisasi, aspek tata laksana, dan manajemen. "Kemudian, aspek produktivitas, aspek manfaat dan dampak, aspek daya saing dengan kategori koperasi usaha simpan pinjam, produsen, jasa dan fungsional," katanya.
Disebutkan, berdasarkan penilaian tersebut dari 3.794 koperasi di Sultra hanya 2.697 unit koperasi yang aktif, sedangkan 1.097 unit koperasi dinilai kutang aktif.
"Salah satu upaya yang kami jalankan adalah melakukan penilaian terhadap koperasi berprestasi di daerah ini, sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada pengurus agar terus semangat berkarya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Andi Pili, di Kendari, Minggu.
Ia mengatakan, terhadap koperasi berprestasi akan diberikan bantuan pengmebangkan usaha, tidak hanya dari APBN jaga bisa dari APBD pada program yang berbeda.
"Dengan demikian, pelaku koperasi akan terdorong untuk terus berkarya menghasilkan produk-produk usaha yang berkualitas dan dibutuhkan oleh pasar," katanya.
Sementara koperasi yang kurang aktif kata dia, diberi batas waktu melakukan pembenahan internal kepengurusan, jika tidak diindahkan maka akan dicabut izinnya.
Disebutkan, beberapa aspek yang akan menjadi indikator dalam penilaian koperasi, diantaranya aspek organisasi, aspek tata laksana, dan manajemen. "Kemudian, aspek produktivitas, aspek manfaat dan dampak, aspek daya saing dengan kategori koperasi usaha simpan pinjam, produsen, jasa dan fungsional," katanya.
Disebutkan, berdasarkan penilaian tersebut dari 3.794 koperasi di Sultra hanya 2.697 unit koperasi yang aktif, sedangkan 1.097 unit koperasi dinilai kutang aktif.