Raha (Antara News) - Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa urin para pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Muna secara mendadak untuk mengetahui sekaligus dapat mengantisipasi adanya indikasi penyalahgunaan narkoba di kalangan pegawai instansi tersebut.

Kegiatan pemeriksaan urin tersebut dimulai dengan pemeriksaaan Penjabat Bupati Muna Muhammad Zayat Kaimoeddin kemudian dilanjutkan Sekda Kabupaten Muna Nurdin Pamone serta sejumlah pejabat dan pegawai di lingkup Setda Muna.

Hasil pemeriksaan terhadap Penjabat Bupati Muhammad Zayat dan sejumlah pejabat tersebut dengan menggunakan alat pengukur tes narkoba menunjukkan bahwa garis yang bermakna negative atau tak terindikasi.

Pihak BNN menunjukkan secara langsung hasil tes urin setiap pegawai diperiksa untuk dapat menyaksikan dan memastikan sendiri dari penayangan alat pengukur indikasi narkoba.

Kehadiran tim lembaga anti narkoba ini di Setda Muna itu secara mendadak karena tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, sehingga para pegawai sempat kaget, apalagi tim BNN itu dengan membawa perangkat alat ukur yang menjadi alat uji pengidap narkoba.

Namun juga sebagian kalangan pegawai menyambut baik kedatangan tim BNN, bahkan mereka tampak berlomba untuk memeriksakan diri, apakah ada zat narkoba atau tidak, dalam tubuh mereka.

Kepala BNN Muna La Hasary mengatakan, pihaknya medatangi Kantor Setda Muna merupakan serangkaian program BNN dalam menjalankan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkotika (P4GN)

"Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah karena kehadiran kami disambut dengan baik. Program BNN Muna tidak hanya sampai di sini, tapi masih di tempat lain yang berkaitan dengan birokrasi dalam hal ini SKPD," ujarnya.

Pihak BNN, kata dia, sengaja mendahulukan pegawai di Setda Muna karena tempat tersebut merupakan pusat pemerintahan tingkat kabupaten, dan juga bupati dan jajaran yang berada di Setda Muna harus menjadi contoh sebelum berkunjung ke instansi pemerintah lain.

Sementara Penjabat Bupati Muna Muhammad Zayat Kaimoeddin mengatakan, kedatangan tim BNN tersebut sama sekali tanpa rencana dan pemeriksaan urin pegawai ini merupakan inisiatif dari pihak BNN.

"Program ini merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan BNN Kabupaten Muna. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan tertangkapnya dua oknum pejabat Setda Muna sebelumnya oleh pihak BNN. Seluruh jadwal pemeriksaan asalnya dari pihak BNN," ujarnya.

Zayat menambahkan, pemeriksaan uris ini bukan berarti menjadi momok yang menakutkan, apalagi jika setelah pemeriksaan terindikasi narkoba akan ditangkap.

"Itu tidak benar sama sekali. Jika memang ada pegawai yang terindikasi narkoba, maka diberi pembinaan. Saya (Zayat) sebagai orang nomor satu di Muna wajib memberitahu tentang peringatan bahaya laten narkoba," ujarnya.

Pewarta : Muhammad Ramadhan S
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024