Kendari (Antara News) - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah VI menggelar `workshop` untuk membahas tentang "smart city" yang berlangusng di Kota Kendari mulai 10 Mei 2016.

Kegiatan workshop yang dikuti 17 kota yang berasal dari wilayah Sulawesi Maluku dan Papua itu dibuka secara resmi oleh Wali Kota Kendari Asrun di Kendari, Selasa.

Sebanyak 17 kota yang tergabung Apeksi Komwil VI itu antara lain Kota Jayapura, Kota Sorong, Kota Tual, Kota Ambon, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kota Gorontalo, Kota Palu, Kota Parepare, Kota Palopo, Kota Makassar, Kota Baubau dan Kota Kendari selaku tuan rumah.

Wali Kota Kendari Asrun mengatakan, salah satu hambatan kota dalan implementasi smart city adalah masalah penerimaan konsep baru ini di masyatakat, ketersediaan dana dan tehnologi, sumber daya manusia untuk mengelolanya masih terbatas.

"Padahal ini dibutuhkan mengingat pengelolaan kota membutuhkan data yang cepat dan akurat agar para pemangku kebijakan bisa mengambil keputusan efektif dan efisien berdasarkan data tersebut," katanya.

Menurut Asrun, hambatan iu bisa dikesampingkan asalkan ada niat dari pemerintah setempat untuk membangun smart city. "Oleh karena itu, penerapan smart city bisa dimulai secara bertahap dengan menggunakan sumber data secara optimal," katanya.

Asrun berharap melalui kegiatan workshop itu bisa melahirkan pemikiran yang kontruktif dan berbagi informasi serta pengalaman, khususnya bagi kota yang sudah melaksanakannya.

Pada kegiatan workshop tersebut menampilkan narasumber selain Wali Kota Kendari, juga Wali Kota Bogor Bima Arya dan pemateri dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) dan Universitas Halu Oleo Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024