Kendari (Antara News) - Peserta Workshop Smart City yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) di Kendari mengunjungi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Puuwatu Kendari, Selasa.

Peserta workshop tersebut ingin melihat langsung inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Kendari yang mengembangkan sampah menjadi gas metan untuk pengganti bahan bakar minyak.

Salah satu peserta seminar dari Sorong mengaku inovasi yang dilakukan Pemkot Kendari perlu diapresiasi dan dijadikan percontohan bagi daerah lain Indonesia dalam hal pengelolaan sampah.

"Setelah melihat kondisi TPA sampah ini, tidak salah jika pemerintah pusat menetapkan Kendari sebagai satu-satunya kota sedang di Indonesia sebagai peraih Adipura Kencana tahun 2015," katanya.

Wali Kota Kendari Asrun mengatakan, listrik yang dihasilkan dari gas metan sampah TPA Puuwatu Kendari tersebut sudah mengaliri sekitar 200 rumah warga yang ada di "Kampung Mandiri Energi" di sekitar kawasan TPA tersebut.

"Selain itu, gas metan yang dihasilkan dari TPA tersebut juga dialirkan ke rumah warga kampung mandiri energi sebagai bahan bakar kompor untuk memasak," katanya.

Listrik dari sampah dan gas metan untuk bahan bakar memasak tersebut kata Asrun, diberikan secara gratis kepada warga.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024