Kendari (Antara News) - Rombongan dari Pemerintahan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat melakukan studi banding ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk belajar pengelolaan sampah, Jumat.

Rombongan tersebut dipimpin Bupati terpilih Majene Fahmi Masiara didampingi sejumlah pimpinan SKPD dan anggota DPRD Majene.

Rombongan tersebut diterima Wali Kota Kendari, Asrun dan didampingi Sekda Kota Kendari Alamsyah Lotunani dan Kepala Dinas Kebersihan Kendari Tin Farida di lokasi tempat pemrosesan akhir Sampah (TPAS) Puuwatu.

"Kami tertarik ingin melihat langsung pengelolaan sampah di TPAS ini, karena selama ini kami mendengar bahwa Kendari sudah menjadi daerah tempat tujuan belajar pengelolaan sampah di Indonesia," kata Fahmi.

Ia mengaku, pengelolaan sampah di Kendari sudah menerapkan konsep yang dianjurkan oleh pemerintah sehingga daerah itu layak untuk mendapat adipura Kencana dan menjadi percontohan di Indonesia. "Jujur saya kaget melihat kondisi yang ada di tempat ini, karena dalam pikiran saya tempat sampah itu pasti busuk dan lain sebagainya, tetapi di tempat ini kita tidak temukan seperti itu," katanya.

Fahmi melihat, TPA Sampah Puuwatu Kendari itu lebih cocok disebut sebagai lokasi wisata atau rekreasi karena kondisi alamnya sangat memungkinkan hal itu.

Wali Kota Kendari, Asrun mengaku senang dan bangga karena banyak daerah yang tertarik untuk belajar di Kendari cara pengelolaan sampah. "Meskipun sudah menjadi daerah tujuan untuk belajar kelola sampah, namun kami tetap merasa bahwa masih banyak yang perlu dibenahi di TPA agar tidak mengecewakan orang yang berkunjung," katanya.

Rombongan juga dijamu makan kuliner di tempat itu, sekaligus menunjukan bahwa tempat itu layak untuk tempat rekreasi karena sudah ada taman dan tidak ada bau busuk.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024