Ambon (Antara News) - Pengurus Wilayah Nusantara Mengaji Provinsi Maluku menyatakan kesiapan menyelenggarakan Nusantara Mengaji "300.000 Khataman Al Quran" yang pelaksanaannya serempak di Tanah Air pada 7 - 8 Mei 2016.
"Kesiapan ini berdasarkan hasil rapat koordinasi pada 24 April 2016 dengan melibatkan seluruh DPC PKB maupun anggota DPRD, baik provinsi dan kabupaten/kota se- Maluku," kata Dewan Pembina Mengaji Wilayah setempat Basri Damis di Ambon, Minggu.
Basri yang juga Ketua DPW PKB Maluku didampingi Korwil Nusantara Mengaji Wilayah Maluku, Malaka Yaluhun mengemukakan, rapat koordinasi yang diselenggarakan di kota Ambon merupakan yang terakhir dengan melibatkan juga pengurus maupun badan otonom NU se- Maluku.
"Saya dan Korwil Mengaji Wilayah Maluku sebelumnya telah melakukan sosialisasi dan pemantapan di sembilan kabupaten/kota di provinsi ini yang dikoordinir masing - masing DPC PKB dengan melibatkan anggota DPRD beragama Islam," ujarnya.
Nusantara Mengaji yang digagas Muhaimin Iskandar merupakan gerakan nasional untuk menggemakan dan menyiarkan Al Quran dengan 300.000 khataman dengan tidak membawa bendera PKB, kendati menjadi Ketua DPP Parpol ini.
Kegiatannya didisain dalam bentuk doa untuk keselamatan negara dan bangsa.
"Jadi NKRI tidak akan berubah sampai kiamat dengan Nusantara Mengaji merupakan lafalan doa untuk keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan bangsa Indonesia," kata Basri.
Nusantara Mengaji merupakan gerakan yang diselenggarakan secara serentak dan terstruktur, dari bagian paling Timur sampai Barat Indonesia.
"Penggagas Muhaimin Iskandar menginginkan dengan doa diharapkan bangsa Indonesia dijauhkan dari bala dan bencana serta diberikan jalan keluar atas segala persoalan," tandas Basri.
Pastinya, lanjut dia, tujuannya agar pada waktu yang sama tidak ada bagian di Nusantara tidak mengaji, termasuk Maluku.
Begitu pun, mengingat sendi - sendi kehidupan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia saat ini mengalami berbagai ujian maupun cobaan yang tidaklah ringan, baik ancaman radikalisme, terorisme, kesenjangan ekonomi dan sosial.
Tidak kalah pentingnya adalah semakin memudarnya nilai - nilai keagamaan, menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba serta perilaku menang sendiri semakin menambah berat perjuangan untuk mewujudkan negara baldatun thoibatun wa rabbul ghofur.
"Kita tidak boleh membiarkan hal tersebut terus terjadi, maka marilah bersama - sama dengan segala upaya maupun doa menyelesaikan masalah tersebut," tegas Basri.
Sedangkan, Korwil Nusantara Mengaji Maluku, Malaka Yaluhun mengharapkan gerakan ini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk menghafal Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari - hari.
"Saat ini lebih dari 6.000 umat Islam di Maluku telah mendaftar untuk mengikuti gerakan Nusantara Mengaji Khataman Al Quran," katanya.
"Kesiapan ini berdasarkan hasil rapat koordinasi pada 24 April 2016 dengan melibatkan seluruh DPC PKB maupun anggota DPRD, baik provinsi dan kabupaten/kota se- Maluku," kata Dewan Pembina Mengaji Wilayah setempat Basri Damis di Ambon, Minggu.
Basri yang juga Ketua DPW PKB Maluku didampingi Korwil Nusantara Mengaji Wilayah Maluku, Malaka Yaluhun mengemukakan, rapat koordinasi yang diselenggarakan di kota Ambon merupakan yang terakhir dengan melibatkan juga pengurus maupun badan otonom NU se- Maluku.
"Saya dan Korwil Mengaji Wilayah Maluku sebelumnya telah melakukan sosialisasi dan pemantapan di sembilan kabupaten/kota di provinsi ini yang dikoordinir masing - masing DPC PKB dengan melibatkan anggota DPRD beragama Islam," ujarnya.
Nusantara Mengaji yang digagas Muhaimin Iskandar merupakan gerakan nasional untuk menggemakan dan menyiarkan Al Quran dengan 300.000 khataman dengan tidak membawa bendera PKB, kendati menjadi Ketua DPP Parpol ini.
Kegiatannya didisain dalam bentuk doa untuk keselamatan negara dan bangsa.
"Jadi NKRI tidak akan berubah sampai kiamat dengan Nusantara Mengaji merupakan lafalan doa untuk keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan bangsa Indonesia," kata Basri.
Nusantara Mengaji merupakan gerakan yang diselenggarakan secara serentak dan terstruktur, dari bagian paling Timur sampai Barat Indonesia.
"Penggagas Muhaimin Iskandar menginginkan dengan doa diharapkan bangsa Indonesia dijauhkan dari bala dan bencana serta diberikan jalan keluar atas segala persoalan," tandas Basri.
Pastinya, lanjut dia, tujuannya agar pada waktu yang sama tidak ada bagian di Nusantara tidak mengaji, termasuk Maluku.
Begitu pun, mengingat sendi - sendi kehidupan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia saat ini mengalami berbagai ujian maupun cobaan yang tidaklah ringan, baik ancaman radikalisme, terorisme, kesenjangan ekonomi dan sosial.
Tidak kalah pentingnya adalah semakin memudarnya nilai - nilai keagamaan, menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba serta perilaku menang sendiri semakin menambah berat perjuangan untuk mewujudkan negara baldatun thoibatun wa rabbul ghofur.
"Kita tidak boleh membiarkan hal tersebut terus terjadi, maka marilah bersama - sama dengan segala upaya maupun doa menyelesaikan masalah tersebut," tegas Basri.
Sedangkan, Korwil Nusantara Mengaji Maluku, Malaka Yaluhun mengharapkan gerakan ini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk menghafal Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari - hari.
"Saat ini lebih dari 6.000 umat Islam di Maluku telah mendaftar untuk mengikuti gerakan Nusantara Mengaji Khataman Al Quran," katanya.