Ketika wilayah Konawe Kepulauan masih menjadi bagian dari Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, kabupaten baru yang berpusat di Pulau Wawonii itu masih sangat terisolasi.

Sejumlah infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sarana pendidikan, fasilitas air bersih, sarana transportasi dan telekomunikasi di wilayah tersebut masih jauh dari kata memadai.

Demikian pula dengan infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan antarwilayah kecamatan dan desa, belum dibangun dengan baik sehingga sejumlah desa masih terisolasi.

"Akibat ketiadaan berbagai infrastruktur dasar itu, menyebabkan sebagian besar masyarakat Konawe Kepulauan hidup dalam kungkungan kemiskinan," kata salah seorang tokoh masyarakat Konawe Kepulauan, Hasan Basri (54) di Kendari, Senin (11/4).

Padahal, kata dia, dilihat dari aspek sumber daya alam yang dimiliki Konawe Kepulauan, sulit diterima akal kalau masyarakat kabupaten yang mendiami Pulau Wawonii itu hidup dalam cengkeraman kemiskinan.

Sebab, berbagai potensi sumber daya alam seperti perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata, pertambangan dan sebagainya, cukup melimpah ruah di kabupaten yang merupakan daerah otonomi baru (DOB) itu.

"Sebagian besar masyatakat Konkep (Konawe Kepulauan, red) didera kemiskinan di tengah kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah karena beberapa faktor, antara lain itu tadi, infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, listrik, sarana transportasi, dan telekomunikasi, tidak tersedia secara memadai," katanya.

Bupati Konawe Kepulauan, Amrulah yang baru dilantik Gubernur Sultra, H Nur Alam, menyadari betul penyebab dari kemiskinan yang mendera warga kabupaten berpenduduk 42.000 jiwa lebih itu.

Oleh karena itu, tahap awal menjalankan tugas sebagai bupati Konawe Kepulauan, Amrulah berkosentrasi membangun sejumlah infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, sarana kesehatan dan pendidikan di kabupaten yang baru berusia dua tahun lebih itu.

Amrulah meyakini jika infrastruktur dasar di kabupaten kepulauan itu sudah dibangun dengan baik, tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat dan kesejahteraannya akan cepat membaik.

"Saya sangat optimistis kalau seluruh infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat sudah dibangun dengan baik, maka tingkat kesejahteraan masyarakat Konawe Kepulauan akan berangsur-angsur membaik dan sejajar dengan kabupaten-kabupaten lain di Indonesia yang sudah lebih dulu menjadi daerah otonomi baru," katanya pekan lalu.

                                               Bangun SDM

Selain berkosentrasi menangani pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, sarana kesehatan dan pendidikan, Bupati Amrulah juga akan memberi perhatian besar bagi perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, SDM yang dimiliki Konawe Kepulauan saat ini masih sangat rendah dibangingkan dengan SDM kabupaten lain yang sudah lebih dahulu menjadi kabupaten otonom.

"Saat kami dilantik menjadi bupati, Pak Gubernur mewanti-wanti agar kami fokus membangun SDM karena hal itu akan membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Konawe Kepulauan secara keseluruhan," kata Bupati Amrulah.

Sebagai bupati definitif pertama Konawe Kepulauan, Amrulah berjanji akan menyediakan anggaran melalui APBD untuk memberikan beasiswa bagi putra- putri Konkep agar dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, baik S1, S2, maupun S3.

Amrulah meyakini saat SDM terutama pengelola pemerintahan sudah tersedia secara memadai, maka akan menjadi momentum awal membaiknya kesejateraan rakyat Konawe Kepulauan secara merata dan berkeadilan.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM di Kanawe Kepulauan akan dilakukan secara terus menerus, baik melalui pelatihan keterampilan maupun melalui pendidikan formal di sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia maupun luar negeri.

"Kami sangat optimistis, dengan SDM yang memadai dan dukungan seluruh elemen masyarakat, kami dapat mengelola sumber daya alam Konawe Kepulauan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dari tahun ke tahun," katanya.

                                                  Harapan Rakyat

Apa yang disampaikan Bupati Konkep Amrulah, membangun infrastruktur jalan dan jembatan, menjadi harapan terbesar dari mayoritas rakyat Konawe Kepulauan terutama masyarakat yang mendiami wilayah pesisir bagian Timur dan Tengara Pulau Wawonii.

"Harapan terbesar dari masyarakat Konawe Kepulauan saat ini adalah dibangunnya jalan lingkar di Pulau Wawonii di mana Langara, ibu kota Kabupaten Konkep berada," kata Hasan Basri.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari tujuh kecamatan dan seluruhnya berada di Pulau Wawonii.

Saat ini, antara kecamatan satu dengan wilayah kecamatan lainnya belum dihubungkan dengan infrastruktur jalan termasuk dengan ibu kota kabupaten di Langara. "Kalau wilayah Konawe Kepulauan bisa cepat berkembang sejajar dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, maka pembangunan jalan lingkar harus menjadi prioritas bupati terpilih," katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan tokoh masyarakat Konawe Kepulauan lainnya, Sulaeman (53).

Menurut mantan Kepala Desa Wakadawu, Kecamatan Wawonii Timur itu, fasilitas dasar yang juga mendesak dan menjadi kebutuhan utama masyarakat Konawe Kepulauan adalah sarana kesehatan berupa rumah sakit dan Puskemas.

"Rata-rata warga desa pesisir di Pulau Wawonii bagian selatan, timur dan tenggara, sangat merindukan ketersediaan fasilitas kesehatan termasuk petugas kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat," katanya.

Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi daerah otonom baru atau mekar dari induk, Kabupaten Konawe Mei 2013.

Warga di kabupaten tersebut yang menderita sakit, harus berjuang melalui transportasi laut menggunakan kapal kayu dengan waktu tempuh delapan hingga sembilan jam mencapai Puskesmas Langara di ibukota Kanawe Kepulauan.

Bagi pasien yang menderita penyakit serius maka harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Kendari, ibu kota Sultra yang membutuhkan waktu tempu kurang lebih 12 jam melalui kapal laut. "Kalau di laut bergelombang tinggi disertai angin kencang, maka warga yang sakit hanya pasrah karena berjuang menuju rumah sakit atau puskesmas pun menumpang kapal laut, juga mempertaruhkan nyawa," kata Sulaeman.

Mampukah bupati dan wakil bupati definitif pasangan Amrulah/Andi Muhammad Lutfi mewujudkan harapan rakyat Konawe Kepulauan untuk hidup lebih sejahtera, waktulah yang akan menjawabnya kelak.

Yang pasti, saat ini jalan lingkar Pulau Wawonii yang didambahkan masyarakat tujuh kecamatan dan 89 desa/kelurahan sudah mulai dikerjakan dan diaspal.

Demikian pula dengan energi listrik, Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan tahun ini akan membangun listrik tenaga diesel berkapasitas satu megawatt.

Energi listrik yang akan dibangun di Langara tersebut, kapasitasnya lebih besar dari kapasitas energi listrik yang ada saat ini, yakni hanya 0,8 megawatt.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024