Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan penyesuasian tarif angkot seiring dengan turunnya harga premium dan solar sejak 1 April 2016.

"Sebenarnya kami sudah memiliki langkah solusi sejak beberapa bulan lalu, ketika ada kenaikan atau penurunan harga BBM disesuaikan dengan tarif angkot," kata kepala Dinas Perhubungan Kendari Sjarif Sajang di Kendari, Minggu.

Berdasarkan SK Wali Kota Kendari No.1542 tentang pemberlakuan tarif angkot, jika harga BBM di antara Rp6.100 sampai Rp7.000 maka tarif angkot Rp4.000 untuk umum dan Rp3.000 untuk pelajar. "Itu merupakan hasil keputusan bersama unsur terkait saat pembahasan sehingga lahir SK Wali Kota Kendari," katanya.

Kemudian saat harga BBM premium diatas Rp7.100 maka tarif angkot yang berlaku resmi saat itu Rp4.500 untuk umum dan 3.500 untuk pelajar/mahasiswa. "Sekarang tinggal kesadaran para sopir untuk memberlakukan keputusan bersama itu," katanya.

Ia berharap semua pelaku usaha angkutan harus mentaati aturan penetapan tarif tersebut, jika tidak pihaknya mengancam memberikan sanksi.

Sementara Warga Kota Kendari mengharapkan tarif angkutan kota ikut turun seiring kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi per 1 April 2016.

"Saat diumumkan dan diberlakukan harga baru BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter ongkos angkot diharapkan langsung turun sebagaimana biasanya dilakukan sopir angkot yang menaikkan secara sepihak ketika harga BBM naik," kata Yusril (23), salah seorang warga di Kendari, Minggu.

Ia mengeluhkan kondisi tarif angkutan umum belum turun meskipun harga bahan bakar minyak telah efektif turun sejak 1 April.  "Harusnya ada penetapan tarif baru ketika ada penurunan harga BBM. Sudah dua kali BBM turun tetapi tarif angkot belum juga turun," katanya lagi.

Warga lain, Yusuf (30), berharap pemerintah setempat harus secepatnya mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyesuaian tarif angkutan umum sebagai imbas dari penurunan harga BBM itu.  "Kalau harga BBM naik sopir langsung aksi dan pemerintah cepat tanggapi, tapi ketika harga BBM turun semua pada diam ndak ada aksi," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini tarif angkot untuk umum sebesar Rp4.500 dan ada juga penumpang yang membayar Rp5.000, dan Rp3.500 untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024