Baubau (Antara News) - Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Sulawesi Tenggara menggelar rapat kerja daerah untuk mendengarkan laporan masing-masing kabupaten dan kota mengenai pembinaan dan pengembangan Tilawatil Quran, pada hari kelima MTQ ke-26 tingkat Provinsi Sultra di Kota Baubau.
Kepala Biro Kesra Provinsi Sulawesi Tenggara K.H. Mursyidin di Baubau, Kamis, mengatakan rakerda tersebut dipimpin Wakil Gubernur Sultra H.M, Saleh Lasata selaku Ketua LPTQ Sultra.
Ia mengatakan LPTQ merupakan agenda rutin setiap pelaksanaan MTQ untuk mendengarkan langsung laporan masing masing kabupaten/kota mengenai pembinaan pengembangan Tilawatil Quran.
"Melalui rakerda ini, kami harapkan setiap kabupaten/kota dapat menyusun program pembinaan di semua cabang lomba yang dimusabaqahkan, bukan hanya cabang tilawah saja," ujar Mursyidin mengutif harapan dan pernyatan wakil gubernur tersebut.
Mursyidin mengatakan rakerda juga dimaksudkan agar setiap daerah menjalin kerja sama dengan setiap pondok pesantren, sehingga kantong-kantong pembinaan untuk semua cabang lomba dapat dimanfaatkan putra dan putri daerah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Pada MTQ kali ini, katanya, semua cabang yang dimusabahqakan hanya terdiri atas dua tahapan perlombaan, namun untuk cabang Fahmil Quran dilaksanakan dengan tahapan semi final, karena pesertanya terdiri dari beberapa grup.
Untuk cabang lomba Tafsir Quran golongan Bahasa Arab, dalam MTQ kali ini tidak melalui babak penyisian, karena mufassir dan mufassirah yang diutus tiap daerah tidak mencukupi kuota yang disiapkan panitia penyelenggara.
Babak penyisihan cabang qasidah bintang vokalis dewasa putra dan putri berlangsung di Pantai Kota Mara Baubau yang diikuti 25 orang dari 16 kabupaten/kota se-Sultra.
Kepala Biro Kesra Provinsi Sulawesi Tenggara K.H. Mursyidin di Baubau, Kamis, mengatakan rakerda tersebut dipimpin Wakil Gubernur Sultra H.M, Saleh Lasata selaku Ketua LPTQ Sultra.
Ia mengatakan LPTQ merupakan agenda rutin setiap pelaksanaan MTQ untuk mendengarkan langsung laporan masing masing kabupaten/kota mengenai pembinaan pengembangan Tilawatil Quran.
"Melalui rakerda ini, kami harapkan setiap kabupaten/kota dapat menyusun program pembinaan di semua cabang lomba yang dimusabaqahkan, bukan hanya cabang tilawah saja," ujar Mursyidin mengutif harapan dan pernyatan wakil gubernur tersebut.
Mursyidin mengatakan rakerda juga dimaksudkan agar setiap daerah menjalin kerja sama dengan setiap pondok pesantren, sehingga kantong-kantong pembinaan untuk semua cabang lomba dapat dimanfaatkan putra dan putri daerah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Pada MTQ kali ini, katanya, semua cabang yang dimusabahqakan hanya terdiri atas dua tahapan perlombaan, namun untuk cabang Fahmil Quran dilaksanakan dengan tahapan semi final, karena pesertanya terdiri dari beberapa grup.
Untuk cabang lomba Tafsir Quran golongan Bahasa Arab, dalam MTQ kali ini tidak melalui babak penyisian, karena mufassir dan mufassirah yang diutus tiap daerah tidak mencukupi kuota yang disiapkan panitia penyelenggara.
Babak penyisihan cabang qasidah bintang vokalis dewasa putra dan putri berlangsung di Pantai Kota Mara Baubau yang diikuti 25 orang dari 16 kabupaten/kota se-Sultra.