Kendari (Antara News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawsi Tenggara (Sultra) sejak Januari hingga Februari 2016 telah merawat 90 pasien penderita demam berdarah dengue (DBD).
Humas RSUD Bahteramas Sultra, Masyita di Kendari, Selasa mengatakan penyakit deman berdarah yang melanda sejumlah daerah di provinsi Sulawesi Tenggara telah berdampak pada meningkatnya angka penderita DBD yang saat ini mendapat perawatan di rumah sakit umum daerah baik di kota Kendari maupun di sejumlah RSUD kabupaten.
"Umumnya pasien yang mendapat perawatan di RSUD Bahteramas rata-rata berasal dari luar kota Kendari seperti dari Kabupaten Kolaka, Konawe, Muna, Bombana dan Konawe Selatan," ujarnya.
Lebih lanjut Masyita menjelaskan, dari 90 pasien yang dirawat di RSUD Bahteramas lima pasien meninggal dunia karena terlambat di bawa di rumah sakit, dan dari jumlah pasien DBD yang meninggal tersebut bukan merupakan warga asal kota Kendari melainkan warga asal kabupaten lain.
"Berdasarkan data, dari jumlah pasien penderita DBD, 50 persen merupakan warga dari kabupaten Konawe," ujar Masyita tanpa merinci asal desa maupun kecamatan pasien itu.
Masyita menambahkan pihaknya berharap agar masyarakat tetap menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit DBD.
Humas RSUD Bahteramas Sultra, Masyita di Kendari, Selasa mengatakan penyakit deman berdarah yang melanda sejumlah daerah di provinsi Sulawesi Tenggara telah berdampak pada meningkatnya angka penderita DBD yang saat ini mendapat perawatan di rumah sakit umum daerah baik di kota Kendari maupun di sejumlah RSUD kabupaten.
"Umumnya pasien yang mendapat perawatan di RSUD Bahteramas rata-rata berasal dari luar kota Kendari seperti dari Kabupaten Kolaka, Konawe, Muna, Bombana dan Konawe Selatan," ujarnya.
Lebih lanjut Masyita menjelaskan, dari 90 pasien yang dirawat di RSUD Bahteramas lima pasien meninggal dunia karena terlambat di bawa di rumah sakit, dan dari jumlah pasien DBD yang meninggal tersebut bukan merupakan warga asal kota Kendari melainkan warga asal kabupaten lain.
"Berdasarkan data, dari jumlah pasien penderita DBD, 50 persen merupakan warga dari kabupaten Konawe," ujar Masyita tanpa merinci asal desa maupun kecamatan pasien itu.
Masyita menambahkan pihaknya berharap agar masyarakat tetap menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit DBD.