Raha (Antara News) - Penjabat Bupati Muna Drs. Muhammad Zayat Kaimoeddin, MSi mengatakan, penyelenggaraan musabaqah tilawatil Quran (MTQ) bisa menjadi daya dorong yang kuat dalam memacu percepatan pembangunan di daerah.

"Lantunan kalam ilahi yang menggema selama pelaksanaan MTQ diyakini mampu menciptakan nuansa religious dan menghadirkan suasana yang memberikan kesejukan batin bagi masyarakat," katanya ketika membuka secara resmi penyelenggaraan MTQ Tingkat Kabupaten Muna di Raha, Sabtu.

Zayat yang merupakan putra mantan Bupati Muna dan mantan Gubernur Sultra dua periode ini juga mengatakan kegiatan MTQ dapat menjadi forum silaturahmi yang mengandung nilai-nilai positif dalam memperkuat rasa persaudaraan dan ikatan kebersamaan sebagai sesama warga masyarakat pada umumnya.

Ia juga menyatakan keliru jika pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar Islam semata tanpa mampu memaknai lebih nilai-nilai manfaat yang menyertainya.

"Pemahaman dan kesadaran inilah yang perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat sehingga MTQ tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan rutinitas seremonial saja. Tetapi mampu menjadikan momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Al-Qur`an," ujarnya.

Menurut mantan Kepada Biro Pemerintahan Setda Provinsi Sultra ini, kegiatan MTQ ini merupakan sarana syiar Islam yang telah menjadi tradisi dan melekat dalam budaya bangsa Indonesia.

"Kehadiran MTQ senantiasa memiliki daya tarik dan ruang tersendiri dalam kehidupan masyarakat mengingat iven keagamaan ini menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif," ujar Zayat yang kini masih menjabat Sekretaris KORPRI Provinsi Sultra.

Pada acara pembukaan MTQ yang dihadiri seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Muna itu Zayat juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terharap kafilah Muna yang lalu menorehkan prestasi pada setiap iven MTQ atau seleksi tilawatil Quran (STQ), baik tingkat Provinsi Sultra maupuan tingkat nasional.

"Dalam setiap pelaksanaan MTQ maupun STQ di `Bumi Anoa` Provinsi Sulawesi Tenggara, kafilah Muna selalu menuliskan tinta emas pada setiap lomba. Makanya tak heran, daerah ini dilirik sebagai lawan yang tangguh untuk berlaga," ujarnya.

Menurut Derik --sapaan Muhammad Zayat--, Kabupaten Muna memiliki potensi yang cukup diperhitungkan untuk memperoleh prestasi yang membanggakan.

"Tentu hal ini tak lepas dari peran pemerintah daerah dan peran serta instansi atau lembaga terkait dalam pengembangan pembinaan seni baca Al-Quran di daerah ini," ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana MRQ Tingkat Kabupaten Muna yang juga Kepada Bagian Kesra Setda Muna Dra Hj Wa Ode Rukiah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan mulai saat persiapan hingga pelaksanaan kegiatan akbar syiar Islam ini.

Menurut dia, pelaksanaan MTQ ini merupakan sarana penting dalam rangka mengembangkan dan memperluas wawasan keagamaan, sehingga panitia berupaya semaksimal mungkin menyukseskan kegiatan ini.

Pembukaan kegiatan MTQ yang berlangsung 13-19 Februari 2016 di Alun-Alun Kota Raha ini diawali dengan pelepasan pawai taruf oleh Penjabat Bupati Muna didampingi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Muna, Drs. H.Kammarudin, MSi.

Para peserta pawai taruf terdiri dari elemen masyarakat dan pemerintah, di antaranya kelompok TPA, pengurus masjid, unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan kecamatan se-Kabupaten Muna.

Pewarta : Muhammad Ramadhan S
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024