Rumbia  (Antara News) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana Tahun 2016 memangkas dana operasional pendidikan hingga 60 persen lebih, dari total Rp9 miliar menjadi Rp3,6 miliar.

"Begitu pula dengan dana alokasi (DAK) khusus tersisa Rp1,6 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp32 miliar lebih," tutur Kepala Dinas Dikpora Bombana Abdu Rauf di Rumbia, ibu kota Bombana, Rabu.

Meskipun demikian, lanjut Rauf, jumlah DAK telah ditambahkan sebesar Rp1 miliar lebih melalui Dana Alokasi Umum (DAU) untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan yang dianggap prioritas.

"Sarana dan sarana pendidikan dimaksud yaitu pembangunan gedung baru untuk Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bombana, 3 kantor unit pelaksana tekhnis dinas (UPTD) masing-masing di Kabaena, Rumbia dan Poleang, serta gedung untuk Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina," kata Rauf.

Selain sarana tersebut, masih juga dialokasikan dana sebesar Rp100 juta untuk pengentasan buta huruf yang jumlahnya masih mencapai ribuan orang berdasarkan dengan kelompok umur dari 35 sampai dengan 60o tahun ke atas.

"Jumlah buta huruf di Bombana sebenarnya semakin menurun jika didasarkan pada kelompok umur 35 tahun ke bawah, tetapi karena masih juga dihitung klasifikasi umur di atas 35 tahun, sehingga jumlahnya bertambah menjadi ribuan," ujarnya tanpa menyebut secara detail angka buta huruf itu.

Rauf menyebutkan, salah satu dampak dipangkasnya dana operasional pada lingkup Dikpora yaitu tidak diselenggarakannya sejumlah kegiatan penting seperti sosialisasi pelaksanaan Ujian Nasional dan sejumlah pelatihan lainnya seperti Uji Kompetensi guru.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya pemangkasan anggaran itu hingga sejumlah terpaksa tidak dapat dilakukan," katanya.

Menurut Rauf, pemangkasan dana rutin dan operasional di sektor pendidikan ini dipengaruhi oleh misi pemerintah yang lebih memprioritaskan pembangunan fisik dan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Februari 2017.

Pewarta :
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024