Jakarta (Antara News) - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan virus zika harus disikapi dengan serius sebelum terlambat kendati belum menjadi wabah di Indonesia.
Presiden Joko Widodo akan memanggil Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek untuk mengetahui langkah antisipasi dan pencegahan virus zika.
Pemerintah ingin memperoleh data lengkap dari Kementerian Kesehatan tentang virus zika, kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Terkait temuan virus zika di Indonesia, Johan Budi mengatakan data temuan virus di Bengkulu pada 2015 itu belum valid.
Johan mengatakan Presiden tidak akan mengambil keputusan tanpa mendengar dan membaca data dari Kementerian Kesehatan.
Virus zika ditemukan pertama kali di Uganda pada 1947 dan kini telah menjadi endemik di Afrika.
Nyamuk aedes aegypti menjadi sarana penyebaran virus ini dengan gejala mirip demam berdarah yakni panas tinggi.
Kendati demikian, virus ini tidak terlalu berbahaya sebagaimana demam berdarah yang bisa menyebabkan kematian.
Presiden Joko Widodo akan memanggil Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek untuk mengetahui langkah antisipasi dan pencegahan virus zika.
Pemerintah ingin memperoleh data lengkap dari Kementerian Kesehatan tentang virus zika, kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Terkait temuan virus zika di Indonesia, Johan Budi mengatakan data temuan virus di Bengkulu pada 2015 itu belum valid.
Johan mengatakan Presiden tidak akan mengambil keputusan tanpa mendengar dan membaca data dari Kementerian Kesehatan.
Virus zika ditemukan pertama kali di Uganda pada 1947 dan kini telah menjadi endemik di Afrika.
Nyamuk aedes aegypti menjadi sarana penyebaran virus ini dengan gejala mirip demam berdarah yakni panas tinggi.
Kendati demikian, virus ini tidak terlalu berbahaya sebagaimana demam berdarah yang bisa menyebabkan kematian.