Ternate (Antara News) - Masyarakat Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), mengharapkan penambahan maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari dan ke daerah itu, karena yang ada saat ini hanya satu maskapai.

         "Maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari dan ke Morotai saat ini hanya Express Air dan ini jelas tidak memadai, apalagi hanya empat kali seminggu dan menggunakan pesawat kecil," kata salah seorang tokoh masyarakat Morotai Mustari di Ternate, Senin.

         Morotai merupakan salah satu destinasi wisata andalan Malut, selain itu juga memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor kelautan dan perikanan, oleh karena itu transportasi udara dari dan ke Morotai harus memadai, baik dari segi frekuensi penerbangan maupun jumlah maskapai penerbangan.

         Menurut dia, kalau transportasi udara dari dan ke Morotai terbatas seperti saat ini, dapat dipastikan wisatawan akan berpikir panjang untuk berkunjung ke Morotai, karena salah satu pertimbangan wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah wisata adalah akses transportasinya.

         Begitu pula para investor tidak akan tertarik menanamkan modal di Morotai kalau kondisi transportasi udara seperti sekarang, karena investor ketika akan menanamkan modal di suatu daerah, yang diperhatikan tidak hanya potensi sumber daya alamnya, tetapi juga infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi.

         Sebelumnya penjabat Bupati Pulau Morotai Yahya Hasan mengatakan, Pemkab Pulau Morotai telah mengupayakan penambahan maskapai penerbangan dari dan ke Morotai dan sudah ada dua maskapai penerbangan yang menyatakan kesiapannya yakni Wings Air dan Avia Star.

         Kedua maskapai penerbangan itu akan memulai penerbangan dari dan ke Morotai setelah nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Pulau Morotai dengan Kementerian Perhubungan dan Mabes TNI-AU mengenai pengelolaan Bandara Leo Wattimena oleh sebuah unit pelaksana teknis (UPT) yang akan menangani penerbangan sipil.

         Ia menambahkan, pemerintah telah menetapkan Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), selain itu juga sebagai salah satu dari 10 daerah wisata di Indonesia yang akan mendapat percepatan dalam pembengembangannya.

        "Oleh karena itu penyediaan infrastruktur di daerah ini pasti akan menjadi perhatian serius dari pemerintah, terutama infrastruktur transportasi," katanya.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024