Kendari  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, akan memperluas kawasan ekowisata treking hutan bakau di Bungkutoko dari 1,5 hektare menjadi enam hektare.

"Dengan penambahan luas, memungkinkan untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung dalam kawasan itu dengan anggaran Rp6 miliar," kata Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Kendari, Agus Salim Safrullah, di Kendari, Sabtu.

Dana itu untuk pembangunan fasilitas pendukung berupa titian jalan, gasebo, menara pandang pantai, dermaga, dan berbagai fasilitas lainnya, ujar Agus.

Menurut dia, kawasan Ekowisata Tracking Mangrove Bungkutoko merupakan destinasi wisata terbaru di Kota Kendari yang sudah ramai dikunjungi wisatawan domestik.

"Pengunjung mencapai 200 sampai 500 orang per hari. Mereka tidak hanya berasal dari Kendari, tetapi juga dari luar bahkan luar Sultra.

Dijelaskan, pembangunan kawasan tracking mangrove ini sebagai bentuk dukungan pemerintah Kendari terhadap program Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pendayagunaan pulau-pulai kecil.

Program itu kata dia, sejalan dengan misi kota Kendari dalam mewujudkan ruang terbuka hijau, sekaligus mendukung pemerintah membangun pelabuhan Bungkutoko yang berbasis pelabuhan yang berwawasan lingkungan.


Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024