Wangiwangi (Antara News) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Dian Nugraha mendorong rakyat untuk mengembangkan potensi maritim yang cukup melimpah di daerah itu.
"BI sangat mendukung rakyat terutama para nelayan yang mengembangkan usaha ekonomi kemaritiman seperti budi daya rumput laut atau perikanan tangkap," katanya saat berbicara pada Seminar Nasional Ekonomi Kemaritiman di Wangiwangi, Senin.
Menurut dia, BI saat ini menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui sejumlah bank operasional kepada rakyat yang ingin mengembangkan usaha ekonomi maritim seperti budi daya rumput laut atau nelayan tangkap ikan.
Saat ini, kata dia, sudah ada delapan operasional yang bersedia menyalurkan KUR kepada rakyat atau nelayan yang mengembangkan usaha ekonomi maritim.
"Tahun 2015, di Kota Kendari BI Sultra membina tujuh kelompok nelayan tangkap ikan yang menerima dana KUR dari bank operasional," katanya.
Ke depan, kata dia, BI akan melakukan pembinaan kepada nelayan tangkap ikan di kabupaten lain di Sultra, sehingga potensi kemaritiman dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Kita mengarahkan nelayan untuk memanfaatkan potensi maritim seperti perikanan sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan kerusakan alam maupun ekosistem," katanya.
Selain didorong memanfaatkan potensi maritim seperti perikanan tangkap, para nelayan, kata dia, juga diarahkan mengembangkan budi daya ikan bandeng atau ikan air tawar.
"Nelayan perlu mengembangkan budi daya ikan bandang atau ikan air tawar untuk mengantisipasi musim paceklik ikan tangkap. Saat musim paceklik ikan tangkap, nelayan dapat menjadikan ikan bandeng atau ikan air tawar sebagai sumber pendapatan," katanya.
"BI sangat mendukung rakyat terutama para nelayan yang mengembangkan usaha ekonomi kemaritiman seperti budi daya rumput laut atau perikanan tangkap," katanya saat berbicara pada Seminar Nasional Ekonomi Kemaritiman di Wangiwangi, Senin.
Menurut dia, BI saat ini menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui sejumlah bank operasional kepada rakyat yang ingin mengembangkan usaha ekonomi maritim seperti budi daya rumput laut atau nelayan tangkap ikan.
Saat ini, kata dia, sudah ada delapan operasional yang bersedia menyalurkan KUR kepada rakyat atau nelayan yang mengembangkan usaha ekonomi maritim.
"Tahun 2015, di Kota Kendari BI Sultra membina tujuh kelompok nelayan tangkap ikan yang menerima dana KUR dari bank operasional," katanya.
Ke depan, kata dia, BI akan melakukan pembinaan kepada nelayan tangkap ikan di kabupaten lain di Sultra, sehingga potensi kemaritiman dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Kita mengarahkan nelayan untuk memanfaatkan potensi maritim seperti perikanan sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan kerusakan alam maupun ekosistem," katanya.
Selain didorong memanfaatkan potensi maritim seperti perikanan tangkap, para nelayan, kata dia, juga diarahkan mengembangkan budi daya ikan bandeng atau ikan air tawar.
"Nelayan perlu mengembangkan budi daya ikan bandang atau ikan air tawar untuk mengantisipasi musim paceklik ikan tangkap. Saat musim paceklik ikan tangkap, nelayan dapat menjadikan ikan bandeng atau ikan air tawar sebagai sumber pendapatan," katanya.