Jakarta (Antara News) - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan pola pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menjadi Indonesia sentris atau tersebar di seluruh daerah agar pembangunan lebih merata.

        "'Stategic shift' (pengalihan strategis) APBN biasanya untuk pulau Jawa (Jawa sentris), namun sampai lima tahun akan datang kita mau Indonesia sentris," kata Rizal di Jakarta, Jumat.

        Rizal menjelaskan anggaran akan banyak dialokasikan untuk pembangunan di luar Jawa, seperti infrastruktur untuk transportasi, contohnya bandara, pelabuhan marina dan ketera api.

        Menurut dia, pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sudah cukup pesat, sehingga seharusnya sudah bia membiayai proyek infrastruktur sendiri.

        "Kita yakin kebanyakn provinsi di Pulau Jawa sudah 'high income' (pendapatan tinggi) dan 'high growth' (pertumbuhan tinggi), seharusnya sudah bisa membiayai proyek infrastuktur sendiri, tapi di luar Jawa 'kan tidak mampu," katanya.

        Selain memeratakan pembangunan, lanjut dia, pola Indonesia sentris juga membantu penurunan biaya logistik.

        Rizal menjelaskan apabila pembangunan merata dan insutri berkembang di seluruh wilayah Barat dan Timur, maka sektor pelayaran akan hidup.

        Keterjaminan barang di seluruh wilayah, menurut dia, akan mengurangi disparitas harga yang tinggi, sehingga daya saing bisa meningkat.

        "Sekarang itu kapal ke Timur, pulangnya kosong, apabila sudah bangkit, kapal pulang enggak kosong lagi, itu cita-cita poros maritim tercapai," katanya.

        Selain itu, lanjut dia, dibuat pake deregulasi untuk menyederhanakan izin agar para investor bisa segera menanamkan modalnya dengan cepat.

        Rizal juga mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi akan bangkit setelah merosot sebesar enam persen pada 2015.

        "Tapi kuartal terakhir 'turn around' (berbalik), banyak yang bertanya kita sudah berada di dasar atau belum. Kita sudah melewati dasar itu dan 'rebound' (bangkit) dan akan terus berlanjut," katanya.

        Menurut dia optimisme tersebut dibangun dengan perepatan pembangunan proyek yang harus sudah dikontrak pada awal tahun.

        "Dengan begini penyerapan anggaran akan cepat, Desember proyek ditender, Januari mulai dilaksanakan," katanya.

Pewarta : Juwita Trisna Rahayu
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024