Kendari (Antara News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara siap memfasilitasi kalangan dunia usaha dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah diterapkan mulai 2016.

"Memang harus diakui bahwa tantangan terberat yang kita hadapi dalam pasar bebas yang harus mengikuti standar global dunia. Bagi Kadin Sultra tentu tidak akan diam dan akan menjadi fasilitator bagi dunia usaha dalam rangka peningkatan daya saing produk yang bernilai jual," kata Ketua Kadin Sultra La Mandi,SE di Kendari Rabu.

Ia mengatakan Sultra memiliki kekuatan berupa sumber daya alam dengan pengelolaannya tetap bersinergi dari semua pihak terkait.

Tantangan yang harus dihadapi dalam pasar bebas dunia, katanya, adalah peningkatan daya saing produk dan memperkuat ekspor hasil komoditas yang dimiliki sesuai dengan standar pasar yang bisa bersaing secara global.

"Sumber daya alam kita bila dikelola dan dimanfaatkan secara benar maka tentu akan menghasilkan potensi ekonomi yang sangat besar, yang pada akhirnya akan terwujud kemandirian ekonomi secara menyeluruh di semua produk yang dimiliki," ujarnya.

Ia menjelaskan Kadin sebagai lembaga yang menaungi seluruh lapangan dunia usaha di daerah tentu tidak akan diam dan terus berinovasi serta berkarya untuk mendorong bertumbuhkembangnya usaha ekonomi masyarakat di seluruh daerah di Sultra.

Data yang dimiliki Kadin Sultra, potensi daerah dapat dikategorikan pada dua kelompok besar, yakni nonhayati dan hayati.

Ia mengatakan bila potensi tersebut dikembangkan secara berkesinambungan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah di segala sektor, sesuai potensi yang dimilik di daerah itu.

Potensi daerah yang digolongkan pada nonhayati yang di dalamnya tergolong pada kelompok industri dan perdagangan, di mana kelompok industri di Sultra tercatat kurang lebih 23.037 perusahaan yang saat ini menyerap tenaga kerja kurang lebh 125 ribu orang dan investasi Rp600-Rp700 triliun.

Begitu pula pada sektor pertambangan, di mana di dalamnya ada aspal, nikel, emas pasir kuarsa, dan marmer, serta sektor pariwisata dengan kawasan dasar laut Wakatobi yang dikenal dengan surga bawah laut, serta wisata pantai Pulau Bokori oleh Gubernur Sultra juga sudah menjadikan salah satu destinasi wisata terbaik di Sultra.

Potensi daerah pada kelompok hayati, Sultra juga memiliki semua sumber daya alam yang tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota, seperti sektor peternakan (sapi dan kambing), pertanian dan perkebunan (padi, jagung, kakao, kelapa, dan nilam) dan sektor perikanan dan kelautan (tambak, keramba, kerang mutiara, dan teripang pasir).

"Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki, Kadin Sultra dengan visi menjadikan perushaan yang korporasi dengan mengembangkan konsep multisinergi yang memberdayakan semua potensi sumber daya alam yang dimiliki di seluruh daerah di Sultra," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024