Makassar (Antara News) - Pemerintah Kota Makassar akan memasang iklan billboard pariwisata Kota Daeng di tiga bandar udara intenasional sebagai upaya meningkatkan pemasukan dari sekot pariwisata pada 2016.

        Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin, mengataka tiga bandara yang menjadi lokasi pemasangan iklan billboard pariwisata kota itu antara lain Bandara Soekarno-Hatta (DKI Jakarta), Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara Ngurah Rai, Bali.

        "Salah satu upaya kita menghadapi wisatawan asing itu diantaranya dengan memasang billboard di tiga bandara internasional. Kami tentu berharap apa yang kita lakukan dapat memacu pendapatan pariwisata kita kedepan," jelasnya.

        Mengenai target pariwisata Pemkot Makassar pada 2016 ini, kata dia, pihaknya mengaku lebih fokus lebih dulu terhadap sistem promosi.

        Pihaknya juga akan lebih serius memperbaiki setiap sistem yang ada untuk lebih memaksimalkan upaya mendatangkan atau menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Makassar.

        Ia menjelaskan, Kota Makassar ada pada dasarnya sudah memiliki berbagai potensi pariwisata yang cukup menjanjikan. Artinya jika bisa dilakukan pembenahan sistem yang lebih terpadu maka hasilnya tentu diharapkan bisa lebih maksimal.

        "Kita akan melakukan perbaikan sistem yang ada untuk lebih memaksimalkan potensi setiap pariwisata yang ada di Makassar," ujarnya.

        Saat ini, kata dia, pihaknya juga tengah mengagas penciptaan icon pariwisata Makassar sebagai simbol kota berdasarkan ide-ide dalam pertemuan ini. Kesepakatan semua pihak yang terkait harus dilibatkan untuk mengetahui seperti apa cirinya dan simbol-simbol tersebut.

        Menurut dia salah satu istilah dalam budaya kita disebut "Sombere" atau bentuk keramahan, saat ini masih digunakan dalam mempromosikan Kota Makassar termasuk pada program Pemerintah Kota.

        "Adalah kesepakatan dan ruang diskusi dalam mematangkan penciptaan icon ini menghadirkan budayawan, praktisi dinas terkait serta komunitas budaya pariwisata sehingga menjadi kesepakatan bersama dan tidak ada yang dirugikan," katanya.

        Selain itu penandaan kuliner khas Makassar, Sulawesi Selatan perlu diperhatikan sehingga para wisatawan mengetahui jenis kuliner apa yang benjadi ciri khasnya.

        "Seperti mangkuk coto misalnya harus di tandai dan dipetenkan sehingga orang tahu bahwa dari mangkuk itu adalah Coto Makassar, begitupun Palubasa, Sop Saudara, Palumara dan lainnya," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024