Kendari (Antara News) - Seorang tokoh masyarakat asal Bombana yang berkiprah di luar daerah Kasra Jaru Munara berpendapat masyarakat pesisir di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara membutuhkan sentuhan yang dapat menumbuhkembangan perekonomian melalui berbagai kegiatan budaya yang ada di wilayah itu.
"Potensi ekonomi masyarakat pesisir di Bombana cukup beragam dan unik, salah satunya yang dapat menopang hidup mereka selain mencari ikan dilaut adalah menghidupkan berbagai lomba tradisional perahu dayung dan renang bebas," ujar Kasra Jaru Munara di Bombana belum lama ini.
Menurut Kasra, budaya yang dapat mengundang wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara adalah lomba perahu tradisional dayung, dan renang dengan tidak menggunkan alat bantu, diyakini akan membawa nilai tambah bagi masyarakt pesisir yang dilakukan cukup sekali atau dua kali dalam setahun.
"Saya terkesimak saat melihat langsung kegiatan perlombaan di salah satu perkampungan pulau terapung Masudu, salah satu pulau pesisir di wilayah Kecamatan Masaloka, Bombana dalam menyambut tahun baru," kata Kasra yang juga telah menyatakan akan mencalonkan diri maju sebagi calon Bupati Bombana (2017-2022).
Apalagi masyarakat setempat sangat antusias dan senang karena kegiatan seperti itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Masyarakat berharap agar kegiatan serupa bisa dilakukan di tahun-tahun mendatang untuk masyarakat yang jauh dari pusat keramaian atau hiburan itu.
Menariknya karena antusias masyarakat suku Bajo itu mengikuti berbagai lomba yang biasa dilakukan masyarakat perkotaan seperti tarik tambang, lari karung dan lari kelereng yang tak kala menariknya ibu-ibu juga ikut berlomba.
"Masyarakat pesisir tidak dapat dipisahkan dengan laut, maka dari itu untuk menumbuhkan perekonomian pada sektor kelautan kedepan harus ada pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir yang sebagian besar adalah orang Bajo," kata Kasra yang sukses di negeri seberang Singapura itu.
Ia menambahkan, dengan adanya pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir khususnya suku Bajo diharapkan selain dapat meningkatkan perekonomian daerah juga sebagai upaya dalam mensejahterakan kehidupan mereka.
Pemberdayaan yang dimaksud yakni dengan terus memberikan pemahaman kepada mereka bahwa potensi yang ada di laut bukan saja pada subsektor perikanan tangkap melainkan lebih dari itu. Sebab masih banyak subsektor perikanan budidaya yang belum tersentuh. Misalkan saja, pada budidaya ikan kerapu, rumput laut dan lobster.
"Tentunya dalam memberdayakan masyarakat pesisir dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik itu pemerintah, akademisi dalam hal ini perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi pemuda," ujarnya.
"Potensi ekonomi masyarakat pesisir di Bombana cukup beragam dan unik, salah satunya yang dapat menopang hidup mereka selain mencari ikan dilaut adalah menghidupkan berbagai lomba tradisional perahu dayung dan renang bebas," ujar Kasra Jaru Munara di Bombana belum lama ini.
Menurut Kasra, budaya yang dapat mengundang wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara adalah lomba perahu tradisional dayung, dan renang dengan tidak menggunkan alat bantu, diyakini akan membawa nilai tambah bagi masyarakt pesisir yang dilakukan cukup sekali atau dua kali dalam setahun.
"Saya terkesimak saat melihat langsung kegiatan perlombaan di salah satu perkampungan pulau terapung Masudu, salah satu pulau pesisir di wilayah Kecamatan Masaloka, Bombana dalam menyambut tahun baru," kata Kasra yang juga telah menyatakan akan mencalonkan diri maju sebagi calon Bupati Bombana (2017-2022).
Apalagi masyarakat setempat sangat antusias dan senang karena kegiatan seperti itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Masyarakat berharap agar kegiatan serupa bisa dilakukan di tahun-tahun mendatang untuk masyarakat yang jauh dari pusat keramaian atau hiburan itu.
Menariknya karena antusias masyarakat suku Bajo itu mengikuti berbagai lomba yang biasa dilakukan masyarakat perkotaan seperti tarik tambang, lari karung dan lari kelereng yang tak kala menariknya ibu-ibu juga ikut berlomba.
"Masyarakat pesisir tidak dapat dipisahkan dengan laut, maka dari itu untuk menumbuhkan perekonomian pada sektor kelautan kedepan harus ada pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir yang sebagian besar adalah orang Bajo," kata Kasra yang sukses di negeri seberang Singapura itu.
Ia menambahkan, dengan adanya pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir khususnya suku Bajo diharapkan selain dapat meningkatkan perekonomian daerah juga sebagai upaya dalam mensejahterakan kehidupan mereka.
Pemberdayaan yang dimaksud yakni dengan terus memberikan pemahaman kepada mereka bahwa potensi yang ada di laut bukan saja pada subsektor perikanan tangkap melainkan lebih dari itu. Sebab masih banyak subsektor perikanan budidaya yang belum tersentuh. Misalkan saja, pada budidaya ikan kerapu, rumput laut dan lobster.
"Tentunya dalam memberdayakan masyarakat pesisir dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik itu pemerintah, akademisi dalam hal ini perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi pemuda," ujarnya.