Kendari (Antara News) - Sekretaris Daerah Kota Kendari Alamsyah Lotunani mengajak kaum perempuan untuk berpatisipasi dalam upaya mempercepat pembangunan di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
"Kaum perempuan harus menjadi pelaku dalam pembangunan dengan meningkatkan keterampilan agar dapat mendukung percepatan pembangunan di daerah ini," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Jadi Ke-25 Solidaritas Perempuan di Kendari, Kamis.
Ia menambahkan, perempuan dituntut untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kreatifitas dan mampu berinovasi, dengan meningkatkan keterampilan guna mewujudkan sikap mandiri dan berpartisipasi dalam pembangunan.
Menurut dia, banyak cara perempuan ikut berpartisipasi dalam pembangunan, salah satunya dengan menggalakkan kegiatan positif dengan meningkatkan ekonomi kreatif.
"Sudah saatnya perempuan terlibat dalam segala hal, dan contohnya saja di Kota Kendari hampir sebagian besar pejabat satuan kerja perangkat daerah adalah perempuan," ujarnya.
Menurut dia, faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas hidup perempuan, salah satunya yakni tingkat pendidikan yang masih rendah dan kurangnya kesadaran untuk memperjuangkan hak-haknya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kaum perempuan harus bangkit dan menunjukan kemampuannya yang tidak kalah bersaing dengan kaum laki-laki.
Ia mengatakan, perempuan harus mampu mewujudkan kemitrasejajaran dengan laki-laki, sebagai upaya memahami dan mengembangkan kepribadian, serta berupaya menyelesaikan pendidikan tertinggi agar mempunyai kompetensi dan kinerja tinggi.
Sementara itu Ketua Solidaritas Perempuan Kendari Wa Ode Surti Ningsih mengatakan, kondisi perempuan di Sultra saat ini masih mengalami berbagai ketidakadilan.
"Kekerasan dan kriminalisasi terhadap kaum perempuan masih sering terjadi, apa lagi pada pekerja perempuan, di mana hak-hak mereka masih diabaikan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, kaum perempuan harus memiliki keterampilan agar mampu dan turut serta dalam peningkatan perekonomian.
Ia juga mengajak seluruh anggota Solidaritas Perempuan Kendari untuk terus bergerak bersama menyuarakan keadilan dan terwujudnya kedaulatan perempuan.
"Kaum perempuan harus menjadi pelaku dalam pembangunan dengan meningkatkan keterampilan agar dapat mendukung percepatan pembangunan di daerah ini," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Jadi Ke-25 Solidaritas Perempuan di Kendari, Kamis.
Ia menambahkan, perempuan dituntut untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kreatifitas dan mampu berinovasi, dengan meningkatkan keterampilan guna mewujudkan sikap mandiri dan berpartisipasi dalam pembangunan.
Menurut dia, banyak cara perempuan ikut berpartisipasi dalam pembangunan, salah satunya dengan menggalakkan kegiatan positif dengan meningkatkan ekonomi kreatif.
"Sudah saatnya perempuan terlibat dalam segala hal, dan contohnya saja di Kota Kendari hampir sebagian besar pejabat satuan kerja perangkat daerah adalah perempuan," ujarnya.
Menurut dia, faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas hidup perempuan, salah satunya yakni tingkat pendidikan yang masih rendah dan kurangnya kesadaran untuk memperjuangkan hak-haknya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kaum perempuan harus bangkit dan menunjukan kemampuannya yang tidak kalah bersaing dengan kaum laki-laki.
Ia mengatakan, perempuan harus mampu mewujudkan kemitrasejajaran dengan laki-laki, sebagai upaya memahami dan mengembangkan kepribadian, serta berupaya menyelesaikan pendidikan tertinggi agar mempunyai kompetensi dan kinerja tinggi.
Sementara itu Ketua Solidaritas Perempuan Kendari Wa Ode Surti Ningsih mengatakan, kondisi perempuan di Sultra saat ini masih mengalami berbagai ketidakadilan.
"Kekerasan dan kriminalisasi terhadap kaum perempuan masih sering terjadi, apa lagi pada pekerja perempuan, di mana hak-hak mereka masih diabaikan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, kaum perempuan harus memiliki keterampilan agar mampu dan turut serta dalam peningkatan perekonomian.
Ia juga mengajak seluruh anggota Solidaritas Perempuan Kendari untuk terus bergerak bersama menyuarakan keadilan dan terwujudnya kedaulatan perempuan.