Kendari (Antara News) - Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara menemukan 123 kasus HIV/AIDS selama periode Januari sampai Oktober 2015.
"Sejak dilakukan pendataan terhadap kasus HIV/AIDS di Sultra mulai 2004 sampai 2015 sudah ditemukan 669 kasus HIV/AIDS," kata kepala Dinkes Sultra, dr Asrum Tombili, di Kendari, Sabtu.
Disebutkan, kasus terbanyak ditemukan pada tahun 2014 yakni sebanyak 185 kasus HIV/AIDS.
Ia mengatakan, penderita yang terdeteksi penyakit mematikan tersebut kini didominasi oleh usia produktif antara 20-45 tahun.
"Seperti diketahui penyebaran penyakit HIV-AIDS ibarat gunung es yang angka penderitanya cukup cepat," katanya.
Menurutnya, budaya seks bebas serta penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang kini marak diduga menjadi penyebab penyebaran HIV-AIDS pada usia remaja.
Dinkes juga menghimbau adanya kesadaran masyarakat untuk secara dini melakukan pemeriksaan kesehatan secara suka rela dengan memeriksakan diri pada unit kesehatan.
"Untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ini diperlukan keterlibatan multi sektoral dan multi kiat dalam pencegahan maupun pengendalian," katanya
"Sejak dilakukan pendataan terhadap kasus HIV/AIDS di Sultra mulai 2004 sampai 2015 sudah ditemukan 669 kasus HIV/AIDS," kata kepala Dinkes Sultra, dr Asrum Tombili, di Kendari, Sabtu.
Disebutkan, kasus terbanyak ditemukan pada tahun 2014 yakni sebanyak 185 kasus HIV/AIDS.
Ia mengatakan, penderita yang terdeteksi penyakit mematikan tersebut kini didominasi oleh usia produktif antara 20-45 tahun.
"Seperti diketahui penyebaran penyakit HIV-AIDS ibarat gunung es yang angka penderitanya cukup cepat," katanya.
Menurutnya, budaya seks bebas serta penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang kini marak diduga menjadi penyebab penyebaran HIV-AIDS pada usia remaja.
Dinkes juga menghimbau adanya kesadaran masyarakat untuk secara dini melakukan pemeriksaan kesehatan secara suka rela dengan memeriksakan diri pada unit kesehatan.
"Untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ini diperlukan keterlibatan multi sektoral dan multi kiat dalam pencegahan maupun pengendalian," katanya