Kendari (Antara News) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara HM Saleh Lasata mengungkapkan target pendapatan daerah tahun 2016 sebesar Rp2,495 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen dari tahun 2015.
Wagub Sultra menyampaikan pada penjelasan pengantar atas Raperda tentang APBD Provinsi Sultra tahun anggaran 2016 di gedung utama DPRD Sultra yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sultra, Nusalam Lada di Kendari, Kamis.
Menurut wagub, pendapatan daerah yang bersumber dari PAD ditargetkan sebesar Rp555,392 miliar mengalami kenaikan 3,4 persen dengan rincian pajak daerah ditargetkan sebesar Rp455,616 miliar atau naik 9,7 persen.
Kemudian retribusi daerah sebesar 10,069 miliar atau menurun sebesar 39,6 persen, dan sebagai besar penurunan bersumber dari retribusi bandara Haluoleo yang akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah pusat.
"Adapun hasil pengelolaan daerah itu ditargetkan sebesar Rp Rp23,451 miliar serta lain-lain pendapatan asli daerah lainnya yang sah sebesar Rp69,257 miliar," ujarnya.
Sedangkan dana perimbangan pusat melalui APBN untuk membiayai berbagai pembangunan di daerah sebesar 1,498 triliun atau mengalami peningkatan 8,3 persen dari tahun 2015.
Sementara Dana alokasi khusus (DAU) sebesar Rp1,201 triliun naik sebesar 2,1 persen, dan DAK sebesar Rp190,920 miliar mengalami kenaikan sebesar 121 persen, yang meliputi DAK infrastruiktur jalan dan irigasi, kehutanan, Kelautan dan perikanan.
"Makanya kita harapkan, agar Raperda tahun 2016 ini untuk bisa disetuji menjadi Perda segera terealisasi sebab bila tidak, ada konsekwensi waktu yang harus ditanggung," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada mengatakan pembahasan Raperda dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2016 diharapkan tepat waktui sesuai dengan yang sudah ditentukan.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan sidang Raperda tahun ini lebih cepat dilakukan dibanding dengan tahun sebelumnya dengan harapan agar serapan anggaran di tahun mendatang lebih cepat demi pembangunan daerah disegala bidang.
"Kami yakin sebelum memasuki bulan desember 2015 penetapan APBD 2016 sudah disetujui," ujaranya.
Wagub Sultra menyampaikan pada penjelasan pengantar atas Raperda tentang APBD Provinsi Sultra tahun anggaran 2016 di gedung utama DPRD Sultra yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sultra, Nusalam Lada di Kendari, Kamis.
Menurut wagub, pendapatan daerah yang bersumber dari PAD ditargetkan sebesar Rp555,392 miliar mengalami kenaikan 3,4 persen dengan rincian pajak daerah ditargetkan sebesar Rp455,616 miliar atau naik 9,7 persen.
Kemudian retribusi daerah sebesar 10,069 miliar atau menurun sebesar 39,6 persen, dan sebagai besar penurunan bersumber dari retribusi bandara Haluoleo yang akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah pusat.
"Adapun hasil pengelolaan daerah itu ditargetkan sebesar Rp Rp23,451 miliar serta lain-lain pendapatan asli daerah lainnya yang sah sebesar Rp69,257 miliar," ujarnya.
Sedangkan dana perimbangan pusat melalui APBN untuk membiayai berbagai pembangunan di daerah sebesar 1,498 triliun atau mengalami peningkatan 8,3 persen dari tahun 2015.
Sementara Dana alokasi khusus (DAU) sebesar Rp1,201 triliun naik sebesar 2,1 persen, dan DAK sebesar Rp190,920 miliar mengalami kenaikan sebesar 121 persen, yang meliputi DAK infrastruiktur jalan dan irigasi, kehutanan, Kelautan dan perikanan.
"Makanya kita harapkan, agar Raperda tahun 2016 ini untuk bisa disetuji menjadi Perda segera terealisasi sebab bila tidak, ada konsekwensi waktu yang harus ditanggung," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada mengatakan pembahasan Raperda dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2016 diharapkan tepat waktui sesuai dengan yang sudah ditentukan.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan sidang Raperda tahun ini lebih cepat dilakukan dibanding dengan tahun sebelumnya dengan harapan agar serapan anggaran di tahun mendatang lebih cepat demi pembangunan daerah disegala bidang.
"Kami yakin sebelum memasuki bulan desember 2015 penetapan APBD 2016 sudah disetujui," ujaranya.