Kolaka (Antara News) - Bupati Kolaka, Ahmad Safei dan beberapa pimpinan SKPD melakukan kunjungan kepada petani cabai di Desa Kowioha, Jumat, untuk mendengarkan keluhan mereka.

Dalam kunjungan yang dinilai mendadak itu membuat para petani cabai merasa kaget dan langsung melakukan pertemuan guna mendengarkan keluhan petani.

Agus salah seseorang petani cabai mengutarakan potensi tanaman cabai cukup besar karena lahannya cocok untuk tanaman itu dan harga saat ini sangat menggiurkan. "Budidaya tanaman cabai sangat cocok dengan iklim dan tanah yang ada di Kolaka hanya saja baru beberapa warga yang mulai melakukan budidaya tanaman ini," katanya.

Menurut dia, hasil panen tanaman cabai sangat tinggi sehingga mengajak petani lainnya untuk menanam cabai agar Kolaka tidak bergantung lagi kepada cabai dari Sulawesi Selatan. "Saya sudah menikmati hasil dari budidaya tanaman cabai dan juga mengajak petani lainnya untuk menanam cabai," ungkapnya.

Hanya saja lanjut Agus di hadapan bupati itu, kendala yang dihadapi petani cabai saat ini adalah tidak adanya alat pengolah lahan garapan sehingga produksi cabai saat ini tidak terlalu bagus.

Selain itu lanjut dia para petani juga membutuhkan dana tunai untuk membeli dan membuat sumur pompa.

"Di wilayah ini selain tanahnya keras juga petani membutuhkan sumur pompa karena tanaman cabai sangat rentan dengan musim kemarau," jelasnya.

Menanggapi hal itu Bupati Ahmad Safei mengatakan kalau kebutuhan alat garapan berupa traktor tangan, pihak pemerintah setiap tahunnya membagikan 100 unit kepada petani. "Kalau ada kebutuhan alat garapan seperti itu para petani berkoordinasi kepada petugas penyuluh lapangan dan mengusulkan permintaan kepada dinas pertanian," katanya.

Terkait dengan bantuan dana kata mantan Sekda Kolaka itu menjelaskan pihaknya siap membantu hanya saja tidak bisa diberikan secara gratis karena jangan sampai dijadikan budaya di tengah masyarakat petani.

Pihak Pemerintah kata dia akan bekerja sama dengan pihak Bank dengan mengucurkan program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah. "Kalau memang petani serius untuk mengembangkan usahanya pihak Pemerintah siap menjadi jaminan," ungkapnya.

Hanya saja dana pinjaman lunak itu jangan dipergunakan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya karena jangan sampai nanti salah sasaran. "Kan lucu kalau pemerintah yang sudah jamin petani untuk mendapatkan dana KUR itu di Bank namun nantinya hanya dibelikan kendaraan atau membangun rumah. Kalau seperti ini pihak pemerintah tidak mau menjamin," tegas Safei.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024