Kendari (Antara News) - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan surat keputusan pengangkatan bagi 361 orang tenaga honorer.
Kepala Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian Kemenag Sultra Muh. Saleh di Kendari, Senin mengatakan 361 tenaga honorer tersebar pada 12 kabupaten/kota se-Sultra.
"Tenaga honorer telah menunjukan komitmen dan loyalitas pada lingkup kantor Kementerian Agama sehingga wajar kalau mendapat prioritas," kata Saleh.
361 honorer lingkup Kemenag Sultra terdiri dari tenaga guru 144 orang, penyuluh 107 orang dan 110 tenaga adminitrasi.
Kemenag Kabupaten Muna adalah pengguna tenaga honorer terbanyak, yakni 88 orang, Kebupaten Buton 78 orang, Kolaka 52 orang dan Kota Kendari 42 orang.
Menyusul Kabupaten Konawe 33 orang, Kota Bau Bau 14 orang, Bombana 10 orang, Kabupaten Wakatobi dan Konawe Selatan sembilan orang, Buton Utara empat orang dan Konawe Utara dua orang.
"Tenaga penyuluh sangat dibutuhkan sehingga Kabupaten Wakatobi, Buton, Kolaka Utara dan Konawe Selatan yang belum memiliki tenaga honor penyuluh menjadi perhatian untuk mendukung penyuluh PNS," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Buton Utara Muliadin Salenda mengatakan sejumlah sekolah madrasyah tidak memiliki tenaga guru dan staf adminitrasi.
"Wilayah Buton Utara cukup luas sehingga kalau hanya dilayani empat orang penyuluh tidak cukup," kata Muliadin, politisi Partai Demokrat.
Kepala Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian Kemenag Sultra Muh. Saleh di Kendari, Senin mengatakan 361 tenaga honorer tersebar pada 12 kabupaten/kota se-Sultra.
"Tenaga honorer telah menunjukan komitmen dan loyalitas pada lingkup kantor Kementerian Agama sehingga wajar kalau mendapat prioritas," kata Saleh.
361 honorer lingkup Kemenag Sultra terdiri dari tenaga guru 144 orang, penyuluh 107 orang dan 110 tenaga adminitrasi.
Kemenag Kabupaten Muna adalah pengguna tenaga honorer terbanyak, yakni 88 orang, Kebupaten Buton 78 orang, Kolaka 52 orang dan Kota Kendari 42 orang.
Menyusul Kabupaten Konawe 33 orang, Kota Bau Bau 14 orang, Bombana 10 orang, Kabupaten Wakatobi dan Konawe Selatan sembilan orang, Buton Utara empat orang dan Konawe Utara dua orang.
"Tenaga penyuluh sangat dibutuhkan sehingga Kabupaten Wakatobi, Buton, Kolaka Utara dan Konawe Selatan yang belum memiliki tenaga honor penyuluh menjadi perhatian untuk mendukung penyuluh PNS," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Buton Utara Muliadin Salenda mengatakan sejumlah sekolah madrasyah tidak memiliki tenaga guru dan staf adminitrasi.
"Wilayah Buton Utara cukup luas sehingga kalau hanya dilayani empat orang penyuluh tidak cukup," kata Muliadin, politisi Partai Demokrat.