Kendari (Antara News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat persebaran industri di Indonesia tidak merata karena mayoritas atau 75 persen masih terpusat di Pulau Jawa.

"Persentasenya mencapai 75 persen dari total industri yang ada di Indonesia, selebihnya tersebar di beberapa pulau besar di Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Kemenperin Chiristian Lundu Same di Kendari, Kamis.

Lundu Same mengatakan hal itu saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Sinergi Membangun Industri Pengolahan dan Pemurnian Nikel Dalam Negeri Menggunakan Sumber Daya Lokal Demi Terwujudnya Industri Yang Berdaya Saing Kuat.

Ia mengataan persebaran terbesar berikutnya ada di Pulau Sumatera sebanyak 17 persen, sebanyak 3,41 persen di Pulau Kalimantan, sebanyak 2,6 persen di Bali, NTT dan NTB.

"Selanjutnya untuk Pulau Sulawesi hanya terdapat 2,6 persen industri, Maluku dan Papua hanya 0,27 persen dari total industri yang ada di Indonesia," katanya.

Kondisi itu, kata dia, menyebabkan kalangan pengusaha memilih Jawa khususnya Jakarta sebagai lokasi strategis untuk berinvestasi.

Gubernur Sultra, Nur Alam dalam kesempatan itu mengemukakan pemerintah pusat memiliki peran besar dalam mengatasi persoalan masih terpusat bisnis di Jawa.

"Kondisi ini menyebabkan adanya ketimpangan pembangunan di Indonesia barat dan Indonesia timur sehingga pemerintah pusat perlu mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian industri ke kawasan timur Indonesia," katanya.

Menurut dia, kalau sebagian industri dipindahkan ke Indonesia timur maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendorong kesamaan tingkat pertumbuhan ekonomi di barat dan timur.

"Selama ini terlalu jauh disparitas atau perbedaan tingkat kemajuan pembangunan di barat dan di Indonesia timur karena kurangnya pusat-pusat industri di bagian timur," katanya.

Ketua Panitia kegiatan Sitti Saleha yang merupakan kepala Dinas Perindag Sultra melaporkan seminar tersebut menghadirkan beberapa pembicara dari pusat di antaranya Deputi Kepala BPPT Prof Wimpie Agung, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Samsu Daliend, dan Pejabat Dinas ESDM Sultra.

Saat pembukaan oleh Gubernur Sultra Nur Alam pada Rabu (18/11), seminar dihadiri pula oleh Ketua DPRD Sultra Abdurahman Saleh dan unsur Muspida Provinsi Sultra.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024