Kendari  (Antara News) - Gusti Henry Binti Nindyanto Iskandar Raja Cantung (48), salah satu raja dari Kalimantan Selatan (Kalsel) dan peserta Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean (FKM) 2015 meninggal dunia sekitar pukul 12.00 Wita di RSUP Bahteramas Kota Kendari, Selasa.

Keterangan dihimpun Antara, di RSUP Bahteramas, (17/11), jenazah almarhum sekitar pukul 14.30 Wita sudah diberangkatkan melalui upacara adat Kerajaan Tolaki di Kendari menuju Jakarta, tempat kelahiran almarhum.

Wakil Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata atas nama pemerintah dan masyarakat Sultra dan Ketua Lembaga Adat Tolaki (LAT) H Masyur Masie Abunawas menyampaikan duka yang mendalam, sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum.

Menurut keterangan dari kerabat almarhum, sejak hari Minggu (15/11) pada puncak penutupan (FKM), almarhum bersama kerabat masih sempat bercengkrama sambil begadang dan minum kopi hingga pukul 01.00 Wita Senin dini hari.

Melihat kondisi almarhum yang lemas, lalu pihak keluarga membawanya ke RSU Sakit Korem Kendari yang tidak terlalu jauh dari Hotel Blitz tempat menginapnya sang raja bersama sejumlah rombongan lainnya.

Namun hanya beberapa jam di RSU Korem Milik TNI-AD itu, lalu dirujuk ke RSU Provinsi Bahteramas dengan bantuan medis.

Saudara kakak almarhum, Pangeran Hendra Iskandar saat berada di Kendari mengatakan, Raja Gusti Hendry sangat dikenal dekat dengan masyarakat baik di Kalimantan Selatan maupun di Jakarta.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah telah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat reguler Garuda Indonesia dari Bandara Haluoleo Kendari menuju Jakarta, setelah disholatkan di ruang khusus dengan prosesi upacara adat kerajaan di Kendari.

Almarhum meninggalkan seorang istri/Permaisuri Dwi Anugrah Ibun Adiyanto (42) dan empat orang anak (dua putra dan dua putri).


Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024