Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Finlandia Sauli Niinisto membahas tiga hal utama dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

        Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi menerima Presiden Niinisto menjelaskan hal utama yang dibahas pertama adalah mengenai peningkatan perdagangan dan investasi.

        "Seperti tadi yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa kedua presiden sepakat untuk meningkatkan perdagangan sebesar satu miliar dolar AS yang diajukan pada tahun 2016," ujar Retno.

        Menurut Retno, nilai perdagangan Ri-Finlandia hingga tahun 2014 mendekati 800 juta dolar AS,  dengan target itu kedua negara mengharapkan target satu miliar dolar AS dapat tercapai.

        Yang kedua adalah di bidang investasi. Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama investasi di bidang energi terbarukan dan energi efisiensi.

        Sedangkan di bidang ekonomi yang lain, yang dibahas adalah antara lain fokus di bidang energi.

        "Ada dua hal yang dibahas dalam  energi terbarukan, termasuk biomassa dan tenaga air, lalu mengenai energi efisiensi," tambah Retno.

        Masih di bidang ekonomi, Indonesia  juga menyampaikan mengenai masalah inovasi yang terkait dengan teknologi informasi.

        "Dengan ekonomi digital karena sebagaimana teman-teman ketahui, Indonesia memiliki visi pada tahun 2020, akan menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Retno.

        Hal kedua yang dibahas dengan Presiden Jokowi adalah terkait dengan kerja sama Indonesia dalam konteks Uni Eropa.

        "Kita sampaikan bahwa hubungan kita baik, Indonesia adalah negara pertama yang memiliki kemitraan komprehensif dengan Eropa dan kita ingin terus meningkatkan hubungan kita dengan Uni Eropa," kata Retno.

        Oleh karena itu Presiden mengulang kembali keinginan Indonesia agar WNI dapat dibebaskan visa untuk masuk ke negara-negara Schengen.

        Ketiga adalah terkait isu penyelesaian konflik. Kedua presiden membahas mengenai situasi dunia saat ini dan menekankan pentingnya pendekatan solusi politik dalam selesaikan sengketa atau konflik yang terjadi di dunia.

        "Kemarin saya sampaikan antara dua menteri luar negeri juga sudah lakukan pertemuan dan pada tataran menlu kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama pelatihan diplomat untuk subjek konflik resolution," tambah Retno.
   Menlu kemudian menjelaskan bentuk kerja sama di bidang energi yaitu biomassa.

        "Ini sekarang Pak Menteri Energi sedang melakukan pertemuan dengan menteri luar negerinya dan sedang dibahas secara detail yang ditandatangani tadi antara lain lingkup kerja samanya di bidang SDM, pelatihan, pertukaran informasi, pertukaran teknologi dan sebagainya. Dan sekarang Pak Menteri ESDM sedang membahasnya dengan delegasi Finlandia," tambah Retno.

Pewarta : Oleh Ageng Wibowo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024