Kendari (Antara News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan bahwa daerah yang dipimpinnya itu masuk lima provinsi yang mampu lakukan serapan anggaran tertinggi di Indonesia.
"Serapan anggaran Sultra sudah mencapai 56,98 persen dari total anggaran belanja untuk 2015 sebagaimana yang disampaikan dalam rapat bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dengan para gubernur di kantor Kemendagri Jumat (2/10) lalu," kata Nur Alam di Kendari, Minggu.
Menurut Nur Alam, Sultra berada diurutan lima dari 34 provinsi berada dibawah Gorontalo, Maluku Utara, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Serapan anggaran Gorontalo sudah mencapai 63,1 persen, Maluku Utara mencapai 63 persen, Kalimantan Tengah mencapai 62,9 persen, NTT mencapai 57,6 persen dan Sultra mencapai 56,98 persen.
Ia mengatakan, percepatan penyerapan anggaran maka akan berimplikasi pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Saya berharap para kepala daerah di daerah itu membuat strategis yang bisa percepat penyerapan anggaran," katanya.
Menurut dia, tidak ada gunanya diberikan anggaran besar dari pusat kalau tidak bisa diserap semua, itu merugikan masyarakat dan daerah.
"Serapan anggaran Sultra sudah mencapai 56,98 persen dari total anggaran belanja untuk 2015 sebagaimana yang disampaikan dalam rapat bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dengan para gubernur di kantor Kemendagri Jumat (2/10) lalu," kata Nur Alam di Kendari, Minggu.
Menurut Nur Alam, Sultra berada diurutan lima dari 34 provinsi berada dibawah Gorontalo, Maluku Utara, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Serapan anggaran Gorontalo sudah mencapai 63,1 persen, Maluku Utara mencapai 63 persen, Kalimantan Tengah mencapai 62,9 persen, NTT mencapai 57,6 persen dan Sultra mencapai 56,98 persen.
Ia mengatakan, percepatan penyerapan anggaran maka akan berimplikasi pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Saya berharap para kepala daerah di daerah itu membuat strategis yang bisa percepat penyerapan anggaran," katanya.
Menurut dia, tidak ada gunanya diberikan anggaran besar dari pusat kalau tidak bisa diserap semua, itu merugikan masyarakat dan daerah.