Kendari  (Antara News) - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Nursalam Lada meninjau dampak kekeringan akibat kemarau panjang di wilayah Kabupaten Bombana, 168 kilometer arah selatan Kota Kendari.

"Tujuan saya meninjau kekeringan di Bombana selain untuk melihat langsung sawah yang kekeringan, juga berkomunikasi dengan para petani mengenai kesulitan yang dihadapi," katanya melalui telepon dari Kendari, Kamis.

Setelah mendengarkan langsung kesulitan petani, dia akan menyampaikan masalah yang dihadapi para petani Bombana termasuk petani lain di Sultra melalui pimpinan dewan. Selanjutnya dibahas melalui rapat dewan untuk kemungkinan diberikan bantuan penyelamatan sawah kekeringan melalui APBD Sultra.

"Melalui rapat dewan nanti, saya akan upayakan para petani yang sawahnya mengalami kekeringan dan terancam gagal panen, dibantu melalui APBD 2015 ini sehingga sawah petani selamat dari kekeringan," kata politisi PDIP yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra itu.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra Muhammad Nasir mengatakan data kekeringan tanaman padi sawah di Kabupaten Bombana saat ini sudah mencapai 975 hektare.

"Tanaman padi sawah yang kekeringan di Bombana belum ada yang puso, tapi sudah terancam puso," katanya.

Menurut dia, tanaman padi sawah yang kekeringan di Bombana tersebut tersebar di empat wilayah kecamatan.

Keempat wilayah kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Lantari Jaya seluas 300 hektare, Rarowatu Utara 282 hektare, Poleang Timur 383 hektare dan Kecamatan Rarowatu seluas 10 hektare.

"Sedangkan tanaman padi sawah yang kekeringan di seluruh wilayah Sultra saat ini sudah mencapai 8.048 hektare dan 1.726 hektare telah dinyakan puso atau gagal panen," katanya. 

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024