Kendari (Antara News) - Jemaah haji asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dijadwalkan tiba di tanah air pada pertengahan Oktober 2015.
Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Kemenag Sultra H Muhammad Kadir Azis di Kendari, Kamis, menjelaskan jemaah haji Sultra terlebih dahulu akan tiba di Embarkasi Makassar dalam tiga gelombang.
"Jemaah haji Sultra tergabung dalam tiga kelompok terbang (kloter) yakni kelompok terbang 19, 20 dan 21. Untuk Kloter 19 akan tiba pada 20 Oktober, kloter 20 pada 21 Oktober dan kloter 21 pada tanggal 22 Oktober," ujarnya.
Jemaah haji tersebut akan bermalam sehari di Makassar untuk beristirahat setelah melakukan perjalanan jauh serta melakukan pengecekan barang bawaan dari Tanah Suci Mekkah.
Setelah itu, jemaah akan diterbangkan kedaerah masing-masing menggunakan pesawat.
"Bila melihat dari jadwal, maka harus bermalam satu malam. Ada beberapa prosesi yang harus diikuti di Makassar termasuk mengecek kopor jemaah jangan sampai ada yang tertinggal termasuk cek kesehatan terakhir saat tiba," katanya.
Khusus untuk jemaah haji asal Kota Baubau dan Kabupaten Buton, transportasi dari Makassar menuju Baubau menggunakan kapal Pelni.
Jadwal keberangkatan dari Makassar-Baubau akan menyesuaikan dengan kedatangan kapal Pelni sehingga ada kemungkinan jemaah haji dari dua daerah kepulauan tersebut akan bermalam di Makassar lebih dari satu hari.
Kadir Azis menambahkan, kondisi jemaah asal Sultra saat ini masih lengkap serta tidak ada jemaah yang hilang atau meninggal akibat tragedi yang terjadi di Mina maupun di Mekkah.
Mereka juga sudah mengikuti seluruh rangkaian rukun haji dan telah menerima gelar haji maupun hajjah.
Adapun dua jemaah haji yang meninggal karena disebabkan sakit. Satu meninggal di embarkasi Makassar sehari sebelum terbang ke Arab Saudi dan satu lagi meninggal karena sakit di Mekkah.
Jumlah seluruhnya jamaah calon haji Sultra yang tergabung dalam tiga kelompok terbang di Makassar sebanyak 1.333 orang jamaah.
Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Kemenag Sultra H Muhammad Kadir Azis di Kendari, Kamis, menjelaskan jemaah haji Sultra terlebih dahulu akan tiba di Embarkasi Makassar dalam tiga gelombang.
"Jemaah haji Sultra tergabung dalam tiga kelompok terbang (kloter) yakni kelompok terbang 19, 20 dan 21. Untuk Kloter 19 akan tiba pada 20 Oktober, kloter 20 pada 21 Oktober dan kloter 21 pada tanggal 22 Oktober," ujarnya.
Jemaah haji tersebut akan bermalam sehari di Makassar untuk beristirahat setelah melakukan perjalanan jauh serta melakukan pengecekan barang bawaan dari Tanah Suci Mekkah.
Setelah itu, jemaah akan diterbangkan kedaerah masing-masing menggunakan pesawat.
"Bila melihat dari jadwal, maka harus bermalam satu malam. Ada beberapa prosesi yang harus diikuti di Makassar termasuk mengecek kopor jemaah jangan sampai ada yang tertinggal termasuk cek kesehatan terakhir saat tiba," katanya.
Khusus untuk jemaah haji asal Kota Baubau dan Kabupaten Buton, transportasi dari Makassar menuju Baubau menggunakan kapal Pelni.
Jadwal keberangkatan dari Makassar-Baubau akan menyesuaikan dengan kedatangan kapal Pelni sehingga ada kemungkinan jemaah haji dari dua daerah kepulauan tersebut akan bermalam di Makassar lebih dari satu hari.
Kadir Azis menambahkan, kondisi jemaah asal Sultra saat ini masih lengkap serta tidak ada jemaah yang hilang atau meninggal akibat tragedi yang terjadi di Mina maupun di Mekkah.
Mereka juga sudah mengikuti seluruh rangkaian rukun haji dan telah menerima gelar haji maupun hajjah.
Adapun dua jemaah haji yang meninggal karena disebabkan sakit. Satu meninggal di embarkasi Makassar sehari sebelum terbang ke Arab Saudi dan satu lagi meninggal karena sakit di Mekkah.
Jumlah seluruhnya jamaah calon haji Sultra yang tergabung dalam tiga kelompok terbang di Makassar sebanyak 1.333 orang jamaah.