Kendari (Antara News) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memperoleh dana pengembangan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional dari Kementerian Pertanian sebanyak Rp300 miliar.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Senin mengatakan dana sebesar Rp300 miliar tersebut untuk membiayai berbagai sarana produksi pertanian, termasuk pengembangan ternak, tanaman kedelai dan jagung.
"Saya tidak bisa merinci anggaran yang dialokasikan pada setiap bidang pembiayaan, pasti dana APBN untuk mendukung ketahanan pangan nasional di daerah ini sebesar Rp300 miliar," katanya.
Ia mengatakan, khusus perbaikan sarana produksi pertanian, Sultra akan merehabilitasi jaringan irigasi tersier yang mampu mengairi sawah seluas 95.000 hektar.
Akan tetapi kondisi jaringan irigasi tersier tersebut sebagian besar sudah mengalami kerusakan sehingga tidak maksimal lagi mengairi sawah yang ada.
"Jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan dan akan direhabilitasi tahun ini, dapat mengairi sawah seluas 64.200 hektar," katanya.
Sementara sarana produksi pertanian yang akan dibiayai dengan dana APBN 2015 berupa pengadaan mesin pompa air, hand tracktor dan pengadaan pupuk.
Selain itu, juga membiayai pengolahan lahan tanaman kedelai seluas 33.695 hektar termasuk pengadaan bibit tanaman kedelai.
"Dana APBN juga akan membiayai pengadaan bibit ternak, terutama ternak sapi, kambing dan ayam kampung," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Senin mengatakan dana sebesar Rp300 miliar tersebut untuk membiayai berbagai sarana produksi pertanian, termasuk pengembangan ternak, tanaman kedelai dan jagung.
"Saya tidak bisa merinci anggaran yang dialokasikan pada setiap bidang pembiayaan, pasti dana APBN untuk mendukung ketahanan pangan nasional di daerah ini sebesar Rp300 miliar," katanya.
Ia mengatakan, khusus perbaikan sarana produksi pertanian, Sultra akan merehabilitasi jaringan irigasi tersier yang mampu mengairi sawah seluas 95.000 hektar.
Akan tetapi kondisi jaringan irigasi tersier tersebut sebagian besar sudah mengalami kerusakan sehingga tidak maksimal lagi mengairi sawah yang ada.
"Jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan dan akan direhabilitasi tahun ini, dapat mengairi sawah seluas 64.200 hektar," katanya.
Sementara sarana produksi pertanian yang akan dibiayai dengan dana APBN 2015 berupa pengadaan mesin pompa air, hand tracktor dan pengadaan pupuk.
Selain itu, juga membiayai pengolahan lahan tanaman kedelai seluas 33.695 hektar termasuk pengadaan bibit tanaman kedelai.
"Dana APBN juga akan membiayai pengadaan bibit ternak, terutama ternak sapi, kambing dan ayam kampung," katanya.