Kendari (Antara News) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menemukan 31 kasus HIV/AIDS selama 2015.
"Data itu terhitung Januari sampai Mei 2015. Terdiri 22 kasus HIV dan sembilan kasus AIDS," kata kepala Dinas Kesehatan Kendari dr Maryam Rufriah di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, penderita yang terdeteksi penyakit mematikan tersebut kini didominasi oleh usia produktif antara 15-27 tahun.
"Seperti diketahui penyebaran penyakit HIV-AIDS ibarat gunung es yang angka penderitanya cukup cepat," katanya.
Menurutnya, budaya seks bebas serta penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang kini marak diduga menjadi penyebab penyebaran HIV-AIDS pada usia remaja.
Dinkes juga menghimbau adanya kesadaran masyarakat untuk secara dini melakukan pemeriksaan kesehatan secara suka rela dengan memeriksakan diri pada unit kesehatan.
"Untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ini diperlukan keterlibatan multi sektoral dan multi kiat dalam pencegahan maupun pengendalian," katanya.
Maryam juga menyebutkan, penderita HIV/AIDS yang ditemukan di Kota Kendari pada 2014 sebanyak 61 kasus.
Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mappasomba meminta warga mewaspadai bahaya HIV/AIDS karena tidak hanya mewabah ke orang dewasa tetapi juga telah menjangkiti anak-anak.
"Saat ini HIV cenderung meningkat dan tidak hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pelaku hubungan seks tak aman, namun telah menulari ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan," katanya.
"Data itu terhitung Januari sampai Mei 2015. Terdiri 22 kasus HIV dan sembilan kasus AIDS," kata kepala Dinas Kesehatan Kendari dr Maryam Rufriah di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, penderita yang terdeteksi penyakit mematikan tersebut kini didominasi oleh usia produktif antara 15-27 tahun.
"Seperti diketahui penyebaran penyakit HIV-AIDS ibarat gunung es yang angka penderitanya cukup cepat," katanya.
Menurutnya, budaya seks bebas serta penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang kini marak diduga menjadi penyebab penyebaran HIV-AIDS pada usia remaja.
Dinkes juga menghimbau adanya kesadaran masyarakat untuk secara dini melakukan pemeriksaan kesehatan secara suka rela dengan memeriksakan diri pada unit kesehatan.
"Untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ini diperlukan keterlibatan multi sektoral dan multi kiat dalam pencegahan maupun pengendalian," katanya.
Maryam juga menyebutkan, penderita HIV/AIDS yang ditemukan di Kota Kendari pada 2014 sebanyak 61 kasus.
Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mappasomba meminta warga mewaspadai bahaya HIV/AIDS karena tidak hanya mewabah ke orang dewasa tetapi juga telah menjangkiti anak-anak.
"Saat ini HIV cenderung meningkat dan tidak hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pelaku hubungan seks tak aman, namun telah menulari ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan," katanya.