Kolaka  (Antara News) - Satu dari 167 calon jemaah haji asal Kabupaten Kolaka yang akan diberangkatkan menuju Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan, pada 11 September 2015 adalah pedagang pisang di Pasar Raya Mekongga.

Hasbia (45) salah seorang jamaah calon haji yang berlatar belakang pedagang pisang itu, menuturkan selama enam tahun mengumpulkan uang Rp20.000 per hari untuk membayar arisan haji yang dilaksanakan salah satu bank di Kolaka.

"Saya sangat bersyukur dari sekian banyak peserta arisan haji itu, nama saya yang keluar," katanya saat ditemui usai melakukan manasik haji di Masjid Raya Khaerah Ummah bersama jemaah haji lainnya, Jumat.

Dia menceritakan kisah perjalanan hidupnya kepada sejumlah wartawan ketika 10 tahun yang lalu saat menginjakkan kaki di Bumi Mekongga sebagai seorang perantau hingga akhirnya menjadi pedagang pisang.

"Awalnya memang saya tidak yakin bisa hidup di sini, tapi niat dan keyakinan saya beserta keluarga untuk berusaha dengan menjual pisang dan umbi-umbian di pasar, sehingga beberapa distributor pisang percaya kepada saya untuk menjualkan pisang hasil panennya," ungkap ibu beranak empat itu.

Hasbia juga menceritakan dirinya menjadi tulang punggung keluarga akibat selama beberapa tahun terakhir ini suaminya sudah tidak bisa bekerja karena sakit, sehingga tempat dagangan pisang miliknya hanya dijaga empat orang anaknya secara bergantian.

"Kalau suami saya sudah tidak bisa mengangkat barang yang berat karena sakit, sehingga saya berdagang dibantu empat anak," jelasnya.

Kini Hasbia merasa bersyukur mendapat panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah bersama dengan jemaah lainnya yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 21 di Embarkasi Makassar.

"Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa diberikan kesempatan menunaikan ibadah haji," katanya sambil meminta kepada wartawan untuk didoakan agar sehat dan selamat selama menjalankan ibadah haji tersebut.


Pewarta : Oleh Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024