Baubau (Antara News) - Satu unit Kapal Motor (KM) Berkat Usaha GT 91 terbakar di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Kamis (3/9) sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.



Kapal berkapasitas sekitar 180 ton tersebut diduga terbakar akibat terjadi korslet listrik pada bagian kamar mesin kapal.



Informasi yang dihimpun Antara bahwa kapal tersebut berasal dari Probolinggo, Jawa Timur dan singgah di Pelabuhan Murhum Kota Baubau Rabu (2/9) sekitar pukul 16.00 Wita untuk hendak mengisi bahan bakar minyak.



Rencananya, usai mengisi bahan bakar, KM Berkat Usaha yang memiliki 11 anak buah kapal (ABK) dan satu orang nahkoda itu akan melanjutkan perjalanan ke Propinsi Papua, Kamis (3/9).



"Kapal tersebut singgah di Baubau, bukan untuk melakukan bongkat muat, tapi untuk mengisi bahan bakar dan keperluan lain untuk perjalanan ke Papua," ujar Kepala Seksi Kesyabandaran Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Abdul Rahman, Kamis.



Ia mengatakan, saat mendapat informasi atas kejadian terbakarnya kapal tersebut, pihaknya langsung menerjunkan pegawai Syahbandar KPLP untuk membantu memadamkan api serta menjauhkan kapal di sekitarnya agar tidak merambat ke kapal lain.



Kapal tersebut memuat barang-barang yang mudah terbakar, seperti bantal, kasur

busa, penampung air (tower), makanan ringan, dan peralatan rumah tangga

dan barang elektronik, serta satu unit kendaraan roda.



"Tidak ada korban jiwa serta luka berat dan ringan, kecuali kerugian materi," ujarnya seraya menyebutkan, kerugian materi sekitar Rp4 miliar belum termasuk kapal naas tersebut.



Menurut dia, dugaan sementara, kejadian itu akibat arus pendek pada genset mesin, yang kemudian api kian membesar dan menghanguskan sebagian ruang kapal terutama sisi bagian belakang lantai satu dan lantai dua. Barang muatan seperti kendaraan roda dua dan barang mudah terbakar lainnya hangus dimakan api.



Sementara Kepala Dinas Kebersihan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Kota Baubau, Sumarto Lanae mengatakakan, saat mendapat informasi itu, pihaknya langsung menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran, termasuk menambah mesin pompa untuk mengambil air laut guna membantu memadamkan api yang terus membesar.


Pewarta : Oleh Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024