Kendari (Antara News) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan mengatakan masalah visa yang semula menghambat pemberangkatan 70 calon haji dari Sulteng kini terselesaikan.
Visa mereka sudah diterbitkan sehingga tidak ada masalah lagi dan terpenting semua JCH yang akan berangkat ke Tanah Suci harus menjaga kesehatan, katanya, di Kendari, seusai melepas keberangkatan jamaah calon haji Kendari, Selasa.
Menurut dia, keterlambatan penerbitan visa dikarenakan Kedubes Arab Saudi, libur pada 30 Agustus 2015 yang bertepatan dengan hari Minggu, sehingga saat itu ada sekitar 7.000 ribu visa yang tidak diproses.
"Sisa visa yang baru diproses tersebut akan tiba besok (2/9), dengan demikian masalah administrasi seluruh JCH dinyatakan tuntas," katanya.
Ali mengatakan, ada juga visa yang terlambat diproses akibat adanya JCH Sultra yang mendadak mengundurkan diri untuk berangkat sehingga penggantinya baru memulai melakukan pengurusan administrasi.
"Saya tekankan sekali lagi, sebanyak 1.347 JCH Sultra jangan khawatir. Kami jamin semua jemaah pasti berangkat," katanya.
Ali Irfan mengakui, proses membuata visa untuk tahun ini, agak rumit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, saat itu data-data jamaah hanya dikirim di kedutaan Arab Saudi lalu dibuatkan visa.
"Namun tahun ini, data-data tersebut bukan hanya dikirim ke kedutaan, akan tetapi harus dikirim ke Kementerian Agama Arab Saudi untuk diterbitkan visa," katanya.
Visa mereka sudah diterbitkan sehingga tidak ada masalah lagi dan terpenting semua JCH yang akan berangkat ke Tanah Suci harus menjaga kesehatan, katanya, di Kendari, seusai melepas keberangkatan jamaah calon haji Kendari, Selasa.
Menurut dia, keterlambatan penerbitan visa dikarenakan Kedubes Arab Saudi, libur pada 30 Agustus 2015 yang bertepatan dengan hari Minggu, sehingga saat itu ada sekitar 7.000 ribu visa yang tidak diproses.
"Sisa visa yang baru diproses tersebut akan tiba besok (2/9), dengan demikian masalah administrasi seluruh JCH dinyatakan tuntas," katanya.
Ali mengatakan, ada juga visa yang terlambat diproses akibat adanya JCH Sultra yang mendadak mengundurkan diri untuk berangkat sehingga penggantinya baru memulai melakukan pengurusan administrasi.
"Saya tekankan sekali lagi, sebanyak 1.347 JCH Sultra jangan khawatir. Kami jamin semua jemaah pasti berangkat," katanya.
Ali Irfan mengakui, proses membuata visa untuk tahun ini, agak rumit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, saat itu data-data jamaah hanya dikirim di kedutaan Arab Saudi lalu dibuatkan visa.
"Namun tahun ini, data-data tersebut bukan hanya dikirim ke kedutaan, akan tetapi harus dikirim ke Kementerian Agama Arab Saudi untuk diterbitkan visa," katanya.