Baubau (Antara News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau menargetkan pendapatan asli daerah tahun 2015 sebesar Rp 15 juta atau meningkat dibanding tahun 2014 sebesar Rp 11 juta.
"Realisasi pencapaian PAD tersebut saat ini baru mencapai 50 persen," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau, Ali Arham, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan PAD tersebut relatif rendah, bukan berarti sektor-sektor penghasilan PAD yang ada seperti objek wisata belum tergarap, tetapi ada beberapa sumber pendapatan yang seharusnya menjadi kewenangannya, diambil alih oleh pihak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) seperti pajak hotel dan rumah makan/restoran.
"Pada prinsipnya siapa pun yang menagih pajak tersebut tidak ada masalah. Yang terpenting uangnya masuk ke kas daerah," katanya.
Menurut dia, pemasukan pendapatan daerah juga bukan hanya dilihat dari sektor objek wisata yang ada, namun wisatawan mancanegara dan wisatawan dari dalam negeri yang masuk ke Baubau merupakan aset pendapatan karena ketika wisatawan berada di Baubau akan menambah pemasukan daerah dan juga masyarakat.
"Yang disebut wisatawan itu bukan cuma dari mancanegara, termasuk wisatawan dari Kota kendari dan daerah lain juga. Makanya, pendapatan daerah bukan hanya yang masuk ke kas daerah, tetapi dirasakan pemasukan oleh masyarakat karena wisatawan yang ke Kota Baubau pasti membeli kebutuhannya," ujarnya.
Untuk target PAD tahun 2016, Ali Irham mengatakan, pihaknya belum bisa menyebut secara rinci, namun akan menaikkan target lebih besar, sebab masih banyak objek wisata yang belum tergarap� maksimal seperti potensi Goa Moko dan kendaraan bus wisata yang bisa digunakan para wisatawan mancanegara atau domestik berkunjung ke Kota Baubau.

Pewarta : Oleh Yusran
Editor :
Copyright © ANTARA 2024