Kendari (Antara News) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Dian Nugraha mengingatkan warga agar jeli melihat melihat uang palsu, sehingga bisa dibedakan dari uang asli.

"Warga harus memperhatikan betul setiap lembaran yang diterima dari transaksi tunai sehingga tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu," ujarnya di sela-sela Kegiatan Pasar Murah Ramadhan di Lapangan Sepakbola Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Kamis.

Menurut dia, belakangan ini banyak orang menawarkan penukaran uang dengan tawaran uang pecahan Rp100.000 ditukar dengan Rp50.000.

Jelas, kata dia, dengan penawaran seperti itu dapat dicurigai kalau uang pecahan yang ditawarkan merupakan uang palsu. "Oleh karena itu, agar warga tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu, sebaiknya meneliti dengan cermat setiap lembaran yang diterima dari transaksi tunai," katanya.

Pihak Bank Indonesia, kata dia, dalam meyalani kebutuhan masyarakat dengan uang pecahan kecil mulai dari nominal Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 hingga Rp1.000, menyiapkan uang sebanyak Rp1,4 triliun.

Uang pecahan kecil sebanyak itu kata di salurkan pada enam posko penukaran yang disiapkan Bank Indonesia bekerja sama dengan bank-bank operasional. "Enam posko tempat penukaran uang pecahan kecil itu kita ditempatkan pada titik-titik yang padat atau rapai dilalui warga," katanya.

Pewarta : Oleh Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024