Kendari (Antara News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjamin ketersediaan stok sembako di daerah itu aman hingga Ramadhan 2015.
Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, di Kendari, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan stok sembako di sejumlah distributor dan tingkatan pedagang di daerah itu.
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan di distributor dan pasar tradisional ataupun swalayan, kondisi stok sembako di daerah kita ini masih aman," katanya.
Ia memperkirakan, harga kebutuhan pokok bakal naik atau berfluktuasi menjelang bulan ramadan ataupun lebaran tetapi itu hanya mekanisme pasar.
"Menjelang puasa, biasanya harga sembako mengalami kenaikan sekitar lima persen. Namun, stok bahan pokok sampai menjelang Puasa masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sultra," katanya.
Menurut dia, jika terjadi fluktuasi harga sejumlah sembako di tingkatan pedagang pasar, bukan diakibatkan kekurangan stok, tetapi sifatnya sementara karena menjelang bulan puasa.
"Kebiasaan masyarakat kita menjelang lebaran ada kecenderungan berbelanja berlebih dari biasanya. Atau animo belanja warga cukup tinggi jelang puasa. Sehingga itulah yang dimanfaatkan oleh para pedagang," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga dan kurangnya pasokan sembako, kata dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Sultra dan dunia usaha, dalam hal ini para distributor agar tidak ada hambatan dalam distribusi barang.
Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, di Kendari, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan stok sembako di sejumlah distributor dan tingkatan pedagang di daerah itu.
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan di distributor dan pasar tradisional ataupun swalayan, kondisi stok sembako di daerah kita ini masih aman," katanya.
Ia memperkirakan, harga kebutuhan pokok bakal naik atau berfluktuasi menjelang bulan ramadan ataupun lebaran tetapi itu hanya mekanisme pasar.
"Menjelang puasa, biasanya harga sembako mengalami kenaikan sekitar lima persen. Namun, stok bahan pokok sampai menjelang Puasa masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sultra," katanya.
Menurut dia, jika terjadi fluktuasi harga sejumlah sembako di tingkatan pedagang pasar, bukan diakibatkan kekurangan stok, tetapi sifatnya sementara karena menjelang bulan puasa.
"Kebiasaan masyarakat kita menjelang lebaran ada kecenderungan berbelanja berlebih dari biasanya. Atau animo belanja warga cukup tinggi jelang puasa. Sehingga itulah yang dimanfaatkan oleh para pedagang," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga dan kurangnya pasokan sembako, kata dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Sultra dan dunia usaha, dalam hal ini para distributor agar tidak ada hambatan dalam distribusi barang.