Kendari (Antara News) - Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Nursalam Lada mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Provinsi Sultra, dapat menjadi momentum evaluasi pemerataan pembangunan di daerah itu.
"Selama kurang lebih tujuh tahun terakhir, program pembangunan di Provinsi Sultra hanya terkonsentrasi di wilayah bagian daratan daerah ini," katanya di Kendari, Senin.
Sedangkan di wilayah bagian kepulauan seperti Wakatobi, Muna dan Buton Utara, kata dia, masih kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Sultra.
"Indikasi itu tampak dari kondisi infrastruktur jalan di bagian wilayah kepulauan, sangat berbeda jauh dengan kondisi infrastruktur jalan di bagian daratan wilayah Sultra," katanya.
Di bagian daratan wilayah Sultra, kata dia, hampir seluruh kabupaten dan kota sudah dihubungkan dengan sarana jalan dan jembatan yang cukup memadai.
Sedangkan bagian kepulauan wilayah Sultra, ujar dia, infrastruktur jalan dan jembatan masih memprihatinkan.
"Di Pulau Buton misalnya, jalan yang menghubungkan tiga wilayah kabupaten yakni Buton, Buton Utara dan Kota Baubau masih jauh dari memadai karena ruas jalan provinsi di tiga daerah itu sebagian besar belum beraspal," katanya.
Demikian pula, ujarnya, dengan kondisi jalan di Pulau Muna yang juga menghubungkan tiga wilayah kabupaten yakni Muna Barat, Muna dan Buton Tengah masih memprihatinkan.
Sebagian besar ruas jalan provinsi di tiga kabupaten tersebut, kata dia, mengalami rusak parah, sehingga sangat sulit dilalui kenderaan roda empat maupun roda dua.
"Belum terbangunnya infrastruktur jalan secara memadai itu, menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan bergerak lamban," katanya.
Oleh karena itu kata dia, semangat HUT ke-51 Provinsi Sulawesi Tenggara, 27 April 2015, seyogyanya dijadikan momentum evaluasi untuk melakukan pemerataan pembangunan di daerah ini.
"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi diskriminasi kue pembangunan, melainkan semua wilayah kabupaten di Sultra bisa mendapatkan porsi anggaran secara adil dari APBD Provinsi Sultra," katanya.
"Selama kurang lebih tujuh tahun terakhir, program pembangunan di Provinsi Sultra hanya terkonsentrasi di wilayah bagian daratan daerah ini," katanya di Kendari, Senin.
Sedangkan di wilayah bagian kepulauan seperti Wakatobi, Muna dan Buton Utara, kata dia, masih kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Sultra.
"Indikasi itu tampak dari kondisi infrastruktur jalan di bagian wilayah kepulauan, sangat berbeda jauh dengan kondisi infrastruktur jalan di bagian daratan wilayah Sultra," katanya.
Di bagian daratan wilayah Sultra, kata dia, hampir seluruh kabupaten dan kota sudah dihubungkan dengan sarana jalan dan jembatan yang cukup memadai.
Sedangkan bagian kepulauan wilayah Sultra, ujar dia, infrastruktur jalan dan jembatan masih memprihatinkan.
"Di Pulau Buton misalnya, jalan yang menghubungkan tiga wilayah kabupaten yakni Buton, Buton Utara dan Kota Baubau masih jauh dari memadai karena ruas jalan provinsi di tiga daerah itu sebagian besar belum beraspal," katanya.
Demikian pula, ujarnya, dengan kondisi jalan di Pulau Muna yang juga menghubungkan tiga wilayah kabupaten yakni Muna Barat, Muna dan Buton Tengah masih memprihatinkan.
Sebagian besar ruas jalan provinsi di tiga kabupaten tersebut, kata dia, mengalami rusak parah, sehingga sangat sulit dilalui kenderaan roda empat maupun roda dua.
"Belum terbangunnya infrastruktur jalan secara memadai itu, menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan bergerak lamban," katanya.
Oleh karena itu kata dia, semangat HUT ke-51 Provinsi Sulawesi Tenggara, 27 April 2015, seyogyanya dijadikan momentum evaluasi untuk melakukan pemerataan pembangunan di daerah ini.
"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi diskriminasi kue pembangunan, melainkan semua wilayah kabupaten di Sultra bisa mendapatkan porsi anggaran secara adil dari APBD Provinsi Sultra," katanya.