Ternate (Antara News) - Wartawan peserta edukasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) yang dipimpin pelatih OJK Sabaruddin mengunjungi salah satu peninggalan sejarah, Benteng Tolucco Ternate, Maluku Utara.

Petugas Benteng Tolucco Ternate, Arsyad (65) di Ternate Rabu menjelaskan benteng peninggalan Pertugis itu dibangun tahun 1540 oleh Fransisco Serao.

"Benteng ini dibangun untuk mengintai musuh yang datang menyerang Kesultanan Ternate," katanya.

Setelah Pertugis meninggalkan Ternate dan datang penjajah Belanda tepatnya di tahun 1610 benteng tersebut direnovasi oleh Pieter Both dan menyebut namanya Benteng Holandia atau Santo Lucas.

Ditahun 1661, kata dia, pemerintah Hindia Belanda mengizinkan Sultan Madrasyah menempatkan pasukan di dalam benteng sebanyak 160 pasukan.

"Tugas pasukan dari Sultan Madrasyah mengintai setiap pergerakan kapal-kapal pelayaran yang lalu lalang di wilayah perairan laut di depan benteng ini," katanya.

Menurut dia, dilihat dari udara, konstruksi benteng menyerupai bentuk kelamin laki-laki.

Konon, ujarnya, pendiri benteng Fransisco Serao dikelilingi banyak perempuan karena suka bergaul dengan perempuan.

"Oleh karena suka bergaul dengan perempuan, ia membangun benteng ini sebagai simbol bahwa dirinya laki-laki sejati," katanya.

Pewarta : Oleh Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024